Ekonomi

Soal Ekonomi Indonesia, Prabowo Titip Pesan Agar Tak Saling Menyalahkan

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. (Foto: Reuters)
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto. (Foto: Reuters)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Calon presiden Prabowo Subianto menitip pesan kepada semua pihak untuk tidak saling menyalahkan dalam menghadapi merosotnya ekonomi Indonesia. Menyusul pada Selasa malam (4/9/2018) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tembus mencapai angka Rp 15.029.

“Pak Prabowo tadi baru menitipkan pesan ke saya bahwa kita akan panggil minggu ini perwakilan dari mitra koalisi kita akan membahas. Kalau nggak Kamis atau Jumat, statement kita posisi kita mengenai keadaan ekonomi ini yang sudah dalam tahap sangat mengkhawatirkan,” kata cawapres Sandiaga Uno Selasa malam (4/8/2018) usai membahas situasi perekonomian terkini di kediaman Prabowo Subianto di Jl Kertanegara, Jakarta Selatan.

Sandi mengatakan, dalam situasi ekonomi seperti sekarang ini, Prabowo menginginkan agar semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Sandiaga menjelaskan bahwa situasi ekonomi saat ini sudah diprediksi sejak 2014.

“Jadi harapan Pak Prabwoo kita tidak saling menyalahkan. Tapi ini sebuah hal yang sudah diprediksi 4 tahun, 2014 tahun yang lalu oleh beliau karena ada kebocoran ekonomi kita tak terjadi reformasi struktural yang cepat, biaya akan meningkat secara tajam dan hasil ekspor tetap di US dolar tidak dikonversi ke rupiah,” tuturnya.

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Sebagai informasi, mengenai kebocoran ekonomi Indonesia, sebenarnya Jokowi pada tahun 2014 lalu sudah diingatkan Prabowo Subianto saat debat capres-cawapres. Dimana pada 22 Juni 2014 silam, Prabowo Subianto berkali kali mengulang soal kebocoran ekonomi Indonesia yang harus segera dibenahi.

Baca Juga:
Pemerintah Diminta Berhati Hati Soal Ekonomi Saat Ini
Soal Pidato 2030 Indonesia Bubar, Prabowo: Jangan Anggap Enteng

Misalnya pada Debat Capres ketiga yang diadakan KPU di Hotel Holiday Inn Kemayoran, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Prabowo selalu menekankan dan mengingatkan soal kebocoran ekonomi Indonesia berulang-ulang.

Dia mencontohkan soal pengelolaan bauksit di Indonesia. Bauksit dari dalam negeri diekspor dalam bentuk bahan baku, lalu diimpor lagi dalam bentuk produk. “Itu namanya bocor, itu yang saya maksud dengan kebocoran,” sambungnya.

“Mari kita realistis benahi diri, kita hemat anggaran, hemat APBD, hemat APBN. Tutup kebocoran, tutup kebocoran, tutup kebocoran, itu baru kita punya uang. Kita punya investasi baru kita kompetitif hadapi serangan dari luar,” kata Prabowo.

Baca Juga:  Harga Beras Meroket, Inilah Yang Harus Dilakukan Jawa Timur

Prabowo kembali mengulangi kata ‘bocor’ ini saat memberikan pesan penutup debat. Prabowo mengatakan pemborosan dan kebocoran kekayaan negara harus ditutup. Jika kebocoran tak ditutup, maka Indonesia akan benar benar menjadi negara lemah.

“Kita harus mengurangi pemborosan dan kebocoran. Benar, kita harus tutup kebocoran. Kalau kita tidak kurangi, kita tidak punya kekuatan, semua hanya slogan dan impian,” ujarnya.

Editor: Romadhon

Related Posts

1 of 3,141