NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Bakal calon walikota Surabaya Hadi Dediansyah memaparkan salah satu permasalahan sosial di Surabaya yang perlu diperhatikan oleh Pemkot Surabaya adalah kondisi cagar budaya.
Di depan ulama dan pengurus PC NU Surabaya, Hadi Dediansyah mengaku sangat prihatin atas kondisi cagar budaya di Surabaya.
Menurut Politisi Gerindra ini salah satu contohnya adalah penjara Koblen, yang menjadi saksi penting perjuangan warga nahdliyin dimana kondisinya saat ini tidak terawat.
“Kami sangat prihatin sekali pada kondisi gedung dan tempat yang punya nilai sejarah. Karena Pemkot tidak ada perhatian sama sekali,” katanya, Sabtu (22/10).
Dia berharap agar kedepan, Surabaya memberi perhatian khusus bagi cagar budaya. Dia berjanji akan menyelamatkan cagar budaya yang banyak tidak diperhatikan.
“Surabaya banyak cagar budaya tidak terurus sama sekali. Nah ini menjadi keprihatinan saya dan kedepan masyarakat Surabaya sadar dan kompak. Bersama Cak Dedi ikut membangun Surabaya untuk Surabaya,” pungkasnya.
Sementara itu, peneliti senior lembaga survei SSC yaitu Surokim Abdussalam mengatakan Pilwali Surabaya akan seru dan kompetitif jika incumbent walikota sekarang tidak ikut dan memilih ikut pilwali mendatang. Menurut Surokim, jika situasi itu terjadi maka akan terbuka kesempatan calon lain untuk meramaikan termasuk sosok Hadi Dediansyah yang juga punya peluang untuk kompetitif.
“Sejauh ini tingkat kepuasan masyarakat Surabaya terhadap kinerja walikota masih cukup tinggi sehingga itu membuat peluang kompetitor relatif menghadapi jalan terjal,” ujarnya.
Para calon yang akan maju di pilwali kota Surabaya harus punya positioning kuat dan butuh faktor multiplus. “Cak Dedi yang punya dapil Surabaya harus mulai bekerja keras dan menguatkan positioning lebih kuat lagi,” tandasnya. (setya)