Budaya / Seni

Sebab Aku Manusia

Puisi Faiz Adittian Ahyar
SEBAB AKU MANUSIA

Melihat Indonesia yang ramai
Beragam jenis etnis, agama, dan segala warna
Ciptaan Tuhan,
Aku nelangsa sebagai manusia
Yang punya nurani

Saling bertikai, beradu paling
Benar dari segala sudut perbedaan

Khalayak ramai
Telah tahu, bahwa Indonesia tengah mencari Tuhan.
Sampai-sampai seluruh penduduknya
Saling berdepat mengenai Tuhan yang dianut.
Dengan kepala besar dan gagah, masing mereka
Menyeru Bapak yang menciptakan silsilah
Dengan pongah dan keras hati
Memperdebat keyakinan hakiki

Sebab aku manusia, dan paham akan masing-masing kita
Aku tak mau berpusing kepala

Menonton orang bersiteru tentang Isa anak Mariam
Aku meng-iya-kan
Bahwa Isa dipaku di telapak kedua tangan
Dan kaki pada tiang pancang
Bernyanyi mereka untuknya
Dalam katedral dan gereja sebagai umat yang bertakwa

Aku benarkan pula

Isa kembali ke sorga, dan akan berpulang pada waktunya
Sebab aku manusia, bersyahadatlah atas kebeningan
Tiap hati yang kita miliki, sebagimana Injil dan al-Quran
Yang suci. Sebab aku manusia, aku tak kuasa berdebat atau
Menodai, walau sedikit saja.
“Hati kita akan tetap bening lewat tuntunan-Nya”

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Banyak pula yang menyeru daulat negara
Tak sesuai dengan agama
Namun aku mengangguk untuk kesekian kalinya
Sebab aku manusia dan sadar akan pancasila
Memanusiakan manusia sekaligus menjunjung tinggi
Kemanusiaan adalah tujuan utama

Tuhan menciptakan kita berbeda
Memperdebatkannya adalah meniadakan-Nya
Tuhan pula yang mendaulat kita
Menghuni negeri ini
Dengan sejarah pejuang dan
Dasar hidup yang dicuci dan digodog
Dengan anyir darah: bernama sejarah
Justru kita sibuk berdebat-mendebat
Kemanusiaan kita yang nyata berbeda

Sebab aku manusia, dengan akal,
Naiklah ke mimbar. Berorasilah menyeru kemanusiaan
Serukanlah puncak pancasila
Memanusiakan perbedaaan

Pasir Luhur, 2017

Faiz Adittian Ahyar, lahir di Banyumas, 21 Oktober 1994. Tempat tinggal di Pasir Kidul Rt. 02 Rw. 05 Purwokerto Barat 53135. Puisinya terantologikan dalam buku Kampus Hijau(Stain Press), Kampus Hijau 2 (Stain Pres), Kampus Hijau 3 (SKSP), Pilar Pusi II (Stain Pres, 2015), lima puisinya termuat di Zine ILIC (Indonesian Literary Collective) pada festifal Berlin book fair tahun 2014 di Jerman, Potret Langit (Oase Pustaka, 2015), Balada Badut-badut dan Rumput (Oase Pustaka, 2015), Gelombang Puisi Mritim (Dewan Kesenian Banten, 2016). Puisinya pernah dimuat di beberapa media masa seperti Banjarmasin Post, Kedaulatan Rakyat. Cerpennya terantologi dalam buku Misteri Jodoh (LKIs, 2014), Perempuan Lelaki (Oase Pustaka, 2015). Tulisannya juga dimuat di dalam Jurnal YIN YANG Vol. 10 No. 1 Januari-Juni 2015. HP: 085875147649. WA: 085641303035. Email: [email protected].

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 115