Lintas Nusa

Sarasehan Kebangsaan di Annuqayah, Mahfud MD Puji Toleransi Masyarakat Madura

Sarasehan Kebangsaan di Annuqayah, Mahfud MD Puji Toleransi Masyarakat Madura, nusantaranewsco
Acara sarasehan kebangsaan dengan tema ‘Mengembangkan Budaya Toleran ala Masyarakat Madura‘ yang ditempatkan di Aula Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (4/2/2019). (Foto: Danial Kafi Hidayat/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANWS.CO, SumenepMahfud MD memuji toleransi masyarakat Madura saat dirinya menghadiri serasehan kebangsaan bersama di Annuqayah.

Kedatangan Mahfud MD bersama rombongan dalam rangka mengisi acara sarasehan kebangsaan dengan tema, ‘Mengembangkan Budaya Toleran ala Masyarakat Madura‘ yang ditempatkan di Aula Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Dalam acara tersebut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menyebut Madura memilih toleransi ala Madura karena Madura adalah laboratorium yang cocok untuk toleransi, Karena disini Islamnya sangat ketat memegang tradisi ajaran keagamaan, tunduk pada kiai ala kesantrian.

“Ini yang membedakan masyarakat Madura dengan masyarakat di luar Madura. Sikap toleransinya tinggi. Serta sangat tunduk pada kiai pesantren,” katanya, Senin (4/2/2019).

Sarasehan Kebangsaan di Annuqayah, Mahfud MD Puji Toleransi Masyarakat Madura, nusantara news
Acara sarasehan kebangsaan dengan tema ‘Mengembangkan Budaya Toleran ala Masyarakat Madura‘ yang ditempatkan di Aula Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) Guluk-Guluk Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin (4/2/2019). (Foto: Danial Kafi Hidayat/NUSANTARANEWS.CO)

Dua juga menyebut Madura layaknya Aceh. Jika Aceh dikatakan sebagai Serambi Mekah, maka Madura adalah halamannya. Artinya masyarakat Madura dan masyarakat Aceh sama-sama memiliki ketaatan yang sama dan kuat dalam beragama

Baca Juga:  Memilih Ketua MA di Era Transisi Kepemimpinan Nasional

“Sarasehan Kebangsaan ini diharapkan dapat menggali nilai-nilai toleransi dari masyarakat Madura itu sendiri,” terang pria kelahiran Madura itu.

Mahfud menambahkan kegiatan tersebut bukan kegiatan politik praktis. Kegiatan tersebut merupakan gerakan high politic (politik tingkat tinggi), politik kebangsaan.

Gerakan Suluh Kebangsaan merupakan gerakan yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap semakin terkoyaknya toleransi di Indonesia akhir-akhir ini, khususnya dalam peristiwa 2 kali pilpres yang telah mengkotak-kotakkan masyarakat.

Selain Mahfud MD hadir pula sejumlah tokoh nasional lainnya seperti Penyair Celurit Emas, D. Zawawi Imron, KHMalik Madani serta KH Abd. A’la, mantan rektor UIN Sunan Ampel Surabaya sekaligus salah satu pengasuh PP. Annuqayah.

Pewarta: Danial Kafi Hidayat
Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,062