MancanegaraTerbaru

Sally Jones, Pengantin Wanita ISIS Asal Inggris Tewas di Suriah

NUSANTARANEWS.CO, London – Sebuah serangan pesawat drone Amerika Serikat (AS) dilaporkan menewaskan pejuang wanita ISIS asal Inggris bernama Sally Jones. Wanita yang dikenal sebagai mantan lady rocker ini diyakini tewas bersama putranya yang masih berusia 12 tahun di perbatasan Suriah-Irak.

Jones dan putranya Jojo diyakini telah tewas dalam sebuah serangan Juni lalu. Laporan CIA yang banyak diberitakan media-media internasional ini segera mendapat perhatian publik internasional. Sebab, Jones terbilang sosok cukup dikenal karena pernah menjadi bintang gitaris grup musik punk rock yang lahir di Greenwich, London tenggara sebelum akhirnya pindah ke Chatham, Kent.

Kent, aslinya disebut Cantia, merupakan sebuah county di Inggris di arah tenggara dari Inggris, yang memiliki luas wilayah 3.736 km² dan populasi 1.621.000 jiwa, dengan ibukota Maidstone.

Siapa Sally Jones?

Sally Jones adalah mantan rocker musik punk yang beralih menjadi seorang pejuang ISIS yang kemudian dikenal dengan sebutan Mrs Terror setelah menikahi Junaid Hussain.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

Ibu enam anak berusia 50 ini berasal dari Kent dan melarikan diri ke Suriah pada tahun 2013 silam memboyong anak dari pernikahan sebelumnya.

Sally telah lama dikait-kaitkan sebagai aktor utama pencipta sel-sel ISIS di kalangan perempuan yang merancang serangan balas dendam terhadap Barat. Pejabat AS bahkan menjadikan Sally sebagai target utama dalam pemburuan anggota ISIS di Suriah.

Lebih lanjut, Sally disebut-sebut juga sebagai sosok berpengaruh yang membuat gerakan Raqqa 12 untuk merekrut jihadis perempuan di tanah Eropa yang nantinya akan berperang di Suriah. Ia juga dikenal selalu menjadikan putranya, Jojo sebagai tameng manusia yang melindungi dirinya saat menjalankan tugas di berbagai negara. Sementara suaminya, Junaid Hussain telah terbunuh pada tahun 2015 silam.

Namun, semakin terdesaknya ISIS di Raqqa, Sally yang juga dikenal dengan nama Ummu Hussain Al-Britani dilaporkan sudah sangat ingin melarikan diri dan kembali ke Inggris. Rencana Sally ini terendus publik Inggris sehingga muncul sebuah petisi yang ditandtangani ribuan orang mendesak pemerintah untuk melacak keberadaan Sally.

Baca Juga:  Apa Arti Penyebaran Rudal Jarak Jauh Rusia Bagi Skandinavia?

CIA melaporkan, sebagaimana dikutip surat kabar The Sun, pada Oktober Sally Jones terbunuh oleh serangan pesawat tak berawak di Suriah pada Juni 2017 lalu. Namun kabar ini sengaja dirahasiakan karena anaknya yang masih berusia 12 tahun, Jojo, mungkin juga ikut terbunuh.

Bagaimana pun, membunuh seorang anak dalam peperangan adalah tindakan yang sangat dilarang keras. Namun, sumber mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan secara tidak sengaja karena menggunakan sebuah rudal. Dan andai tahu bahwa target tersebut terdapat seorang anak-anak, maka bisa saja serangan dibatalkan.

Sally adalah mantan suami Darren Dixon. Dixon juga diyakini merupakan ayah dari Jojo. “Saya senang mendengar dia mati,” katanya.

Sunday Times melaporkan bahwa Sally tidak pernah bepergian seorang diri tanpa anaknya. Hal itu dimaksudkan agar dirinya terlindung dari serangan.

Sementara itu, kepala intelijen AS belum meyakini 100 persen kalau serang udara tersebut telah membunuh Sally karena belum ada bukti kuat. (ed)

Baca Juga:  Satgas Catur BAIS TNI dan Tim Gabungan Sukses Gagalkan Pemyelundupan Ribuan Kaleng Miras Dari Malaysia

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

No Content Available