NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Kekhawatiran AS tentang rudal balistik Korea Utara akan jatuh di Guam tak terbukti. Sebab, tiga rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan Korea Utara pada Sabtu (26/8) pagi hanya satu jatuh di laut dan dua lainnya gagal terbang.
Sebelumnya, Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal balistiknya ke wilayah AS, Guam. Ancaman ini sangat mencekam. AS sendiri bereaksi keras, begitu pula Jepang.
Militer AS pada Sabtu (26/8) pagi mengkonfirmasi tiga rudal balistik jarak pendek Korea Utara telah ditembakkan. Peluncuran ini diketahui dilakukan saat puluhan ribu tentara Korea Selatan dan AS tengah mengadakan latihan militer gabungan di Korea, yang oleh Pyongyang dipandang sebagai latihan invasi.
Baca: Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal
Dilaporkan, dua rudal balistik Korut yang diluncurkan tersebut gagal dalam penerbangan dan yang ketiga meledak, kata juru bicara Komando Pasifik AS.
Tidak satu pun rudal yang diluncurkan di dekat Kittaeryong yang menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara atau wilayah Pasifik Pasifik di Guam.
“Rudal pertama dan ketiga … gagal dalam penerbangan peluncuran rudal kedua … tampaknya telah meledak segera,” kata juru bicara Komando Pasifik AS, Dave Benham seperti dikutip AFP.
Ia menambahkan, peluncuran tiga rudal balistik jarak pendek milik Korut itu hanya terjadi dalam rentang waktu 30 menit.
“Kami memastikan bahwa tidak ada rudal balistik yang jatuh di wilayah negara kami atau di zona ekonomi eksklusif. Kami memastikan tidak ada dampak langsung terhadap keamanan negara kami. Perdana menteri kami menyuruh kami untuk tetap waspada dan melakukan yang terbaik untuk menanggapi situasi apapun untuk melindungi kehidupan dan harta milik rakyat kami,” ujar juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga pada Sabtu pagi.
Baca: Washington Kirimkan Petunjuk Dadurat ke Guam
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan peluru kendali milik negara tetangganya itu ditembakkan pada pukul 06:49 (2149 GMT Jumat), terbang sekitar 250 kilometer menuju Laut Jepang.
“Militer mengawasi lebih ketat di Utara untuk mengantisipasi provokasi lebih lanjut,” ujar Kemhan Korsel. (ed)
Editor: Eriec Dieda