Mancanegara
Rudal Balistik Korea Utara Tidak Jadi Jatuh di Guam
Published
4 years agoon
NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Kekhawatiran AS tentang rudal balistik Korea Utara akan jatuh di Guam tak terbukti. Sebab, tiga rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan Korea Utara pada Sabtu (26/8) pagi hanya satu jatuh di laut dan dua lainnya gagal terbang.
Sebelumnya, Korea Utara mengancam akan menembakkan rudal balistiknya ke wilayah AS, Guam. Ancaman ini sangat mencekam. AS sendiri bereaksi keras, begitu pula Jepang.
Militer AS pada Sabtu (26/8) pagi mengkonfirmasi tiga rudal balistik jarak pendek Korea Utara telah ditembakkan. Peluncuran ini diketahui dilakukan saat puluhan ribu tentara Korea Selatan dan AS tengah mengadakan latihan militer gabungan di Korea, yang oleh Pyongyang dipandang sebagai latihan invasi.
Baca: Lagi, Korea Utara Tembakkan Rudal
Dilaporkan, dua rudal balistik Korut yang diluncurkan tersebut gagal dalam penerbangan dan yang ketiga meledak, kata juru bicara Komando Pasifik AS.
Tidak satu pun rudal yang diluncurkan di dekat Kittaeryong yang menimbulkan ancaman bagi Amerika Utara atau wilayah Pasifik Pasifik di Guam.
“Rudal pertama dan ketiga … gagal dalam penerbangan peluncuran rudal kedua … tampaknya telah meledak segera,” kata juru bicara Komando Pasifik AS, Dave Benham seperti dikutip AFP.
Ia menambahkan, peluncuran tiga rudal balistik jarak pendek milik Korut itu hanya terjadi dalam rentang waktu 30 menit.
“Kami memastikan bahwa tidak ada rudal balistik yang jatuh di wilayah negara kami atau di zona ekonomi eksklusif. Kami memastikan tidak ada dampak langsung terhadap keamanan negara kami. Perdana menteri kami menyuruh kami untuk tetap waspada dan melakukan yang terbaik untuk menanggapi situasi apapun untuk melindungi kehidupan dan harta milik rakyat kami,” ujar juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga pada Sabtu pagi.
Baca:Washington Kirimkan Petunjuk Dadurat ke Guam
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan peluru kendali milik negara tetangganya itu ditembakkan pada pukul 06:49 (2149 GMT Jumat), terbang sekitar 250 kilometer menuju Laut Jepang.
“Militer mengawasi lebih ketat di Utara untuk mengantisipasi provokasi lebih lanjut,” ujar Kemhan Korsel. (ed)
Editor: Eriec Dieda
You may like
Belanja Pertahanan Cina Tembus US$ 200 Miliar, 4 Kali Lipat Jepang dan India
Jepang Produksi Kapal Tanker Bertenaga Lithium Pertama di Dunia
Hadapi Cina, AS Tempatkan Sistem Pertahanan Rudal Aegis Ashore di Guam
Pentagon Kerahkan Skuadron Drone MQ-4C Triton ke Guam
Jepang Kirim Dua Pesawat P-3C Orion Ke Timur Tengah
Meski Beli 147 Jet Tempur, AS Tolak Jepang Menjadi Mitra Program F-35
Terbaru
Terseyum Saat Puasa Terapi Bahagia Termurah Sedunia
NUSANTARANEWS.CO – Terseyum saat puasa terapi bahagia termurah sedunia. Dalam Islam disebutkan bahwa seyum adalah sedekah termudah dan termurah. Tetapi,...
Mengenal Depok Saat Ini dari Baba Entong dan Baba Murasa
NUSANTARANEWS.CO, Depok – Mengenal Depok saat ini dari Baba Entong dan Baba Murasa. Dewasa ini gaya hidup modern terus berkembang dan...
Yayasan Izzatul Qur’an Akan Bangun Pondok Pesantren Modern di Nunukan
NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Yayasan Izzatul Qur’an akan bangun pondok pesantren modern di Nunukan. Generasi muda adalah pewaris dari sebuah peradaban....
500 Prajurit Tamtama TNI AD Resmi Dilantik Oleh Pangdam XII/Tpr
NUSANTARANEWS.CO, Singkawang – 500 Prajurit Tamtama TNI AD resmi dilantik 0leh Pangdam XII/Tpr. Pangdam Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad secara...
Hut Tamiang Ke-19, Mantapkan Solidaritas Agar Menjadi Pelopor Perubahan
NUSANTARANEWS.CO. Aceh Tamiang – Hut Tamiang Ke-19, mantapkan solidaritas agar menjadi pelopor perubahan. Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, SH, M.Kn...
Terpopuler
- Gaya Hidup3 hours ago
Terseyum Saat Puasa Terapi Bahagia Termurah Sedunia
- Berita Utama5 days ago
Mantan Senator Dick Black: Amerika Berbohong Tentang Perang Suriah
- Berita Utama7 days ago
Kerjasama Cina dan Iran Akan Menjadi “Game Changer” di Kawasan Regional Timur Tengah
- Berita Utama6 days ago
Rajin Obral Fitnah, Gerombolan Moeldoko DKK Harus Minta Maaf Ke Rakyat dan Presiden