NUSANTARANEWS.CO – Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bergandengan tangan dalam melawan peredaran narkoba. Sebab, menurutnya, pada tahun 2015 yang lalu saja, uang yang beredar di sektor haram tersebut tembus hingga mencapai Rp73 triliun.
“Tentu saja, sangat mengkhawatirkan semua pihak. Betapa tidak, pada 2014 Rp63 triliun dan 2015 Rp73 triliun uang rakyat dihabiskan untuk belanja narkoba,” ungkapnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Nusantaranews, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Dari sekian banyak dampak buruk yang dihasilkan oleh narkoba, Khofifah mengatakan, beberapa diantaranya sudah pasti akan menurunkan produktifitas kerja, terganggunya kesehatan dan perekonomian sebuah bangsa dan negara.
“Uang Rp73 triliun merupakan data terbaru sepekan lalu. Jika saja dipergunakan untuk kegiatan produktif, layanan pendidikan, serta bantuan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan sangat luar biasa manfaatnya,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Khofifah, uang sebesar itu juga tentunya akan sangat bermanfaat jika dipergunakan untuk menurunkan jumlah warga miskin dan mengurangi kesenjangan antardaerah di Indonesia, serta mampu menggerakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
“Luar biasa itu uang, jika dipergunakan bisa untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, termasuk menurunkan kemiskinan dan kesenjangan antardaerah di Indonesia,” katanya.
Oleh karena itu, Khofifah menyampaikan bahwa peran masyarakat bisa menjadi kekuatan dengan ikut mengatasi masalah di sektor hulu. Juga, menjadi gerakan massif untuk “say no to drugs“, hentikan penyalahgunaan narkoba, serta hentikan menjadi korban narkoba.
“Masyarakat bisa menjadi kekuatan, jika aktif mengatasi masalah di sektor hulu termasuk mencegah menjadi pengedar atau drugs trafficker,” katanya. (deni/red-01)