InspirasiLintas Nusa

Revolusi Mental, Menko PMK: Gerakan Hidup Baru

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani menegaskan bahwa Revolusi Mental menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan berlandaskan semangat gotong royong.

“Revolusi Mental sebagai ‘Gerakan Hidup Baru’ bertujuan menanamkan rasa percaya diri akan kemampuan sendiri, menanamkan optimisme dan daya kreatif masyarakat dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara,” tegasnya saat memberikan kuliah umum tentang revolusi mental di Universitas Negeri Lampung (UNILA) kota Bandar Lampung, Kamus (3/11).

Menko PMK juga menekankan bahwa Revolusi Mental menjadi bagian dari proses pembentukan karakter bangsa, agar dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yaitu merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Menurut Puan, bangsa Indonesia kuat karena ideologi Pancasila. Bhineka Tunggal Ika mengikat keberagaman Indonesia.

“Kita semua, secara bersama-sama harus melakukan revolusi mental, dengan tujuan terbentuknya karakter bangsa yang berintegritas, beretos kerja positif dan senantiasa bergotong-royong. Kita satu saudara, kita rakyat Indonesia. Mari Pertahankan semangat persatuan. Kebersamaan dan gotong royong dalam melaksanakan pekerjaan, maka hasilnya akan lebih besar dan bermanfaat,” kata Menko PMK.

Baca Juga:  Banjir Dukungan dari PMKD Se-Bondowoso, Risma Beber Cara Sejahterakan Rakyat

Disamping itu, Puan berharap Perguruan Tinggi mampu menjadi garda terdepan dalam implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) karena sejalan dengan posisi Perguruan Tinggi sebagai agent of change. Perguruan Tinggi akan menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa. Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi harus mengandung muatan pembangunan karakter yang merupakan “never ending process” sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Karenanya, Universitas Lampung harus ikut serta memperkuat perannya dalam pembangunan karakter sumber daya manusia Indonesia. Universitas Lampung juga harus mampu tampil terdepan dalam membangun generasi muda Indonesia yang bermartabat, berdaya saing, dan berbudaya,” harap Puan.

Pada kesempatan ini Menko PMK juga berdialog langsung dengan mahasiswa penerima beasiswa bidik misi Nurhudawati Ningsih dan Adi Wiranata yang berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di wilayah 3 T (tertinggal, terluar dan terpencil).

Kuliah umum bertema “Peran Perguruan Tinggi Dalam Menyampaikan Revolusi Mental” ini dihadiri Rektor Universitas Lampung, Hasriadi Mat Akin; Anggota DPR RI, Ismayatun; Wakapolda Lampung, Bonifasius Tampoi, Deputi Menko PMK bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono; Staf Khusus Menko PMK, Dolfie OFP; serta dihadiri sekitar 350 mahasiswa Universitas Lampung. (Ris/red-02)

Related Posts

1 of 69