NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pemerintah dan masyarakat Indonesia diharuskan untuk mampu memanfaatkan berbagai peluang di era globalisasi dan revolusi industri. Perubahan yang sangat cepat di era globalisasi, kompetisi antarnegara semakin tak terhindarkan dan semakin ketat.
Demikian penekanan harapan yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia 2018 di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar.
Sebab perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap mobilitas manusia dan distribusi barang, Presiden mengingatkan para rektor perguruan tinggi agar dunia pendidikan turut mengantisipasi perubahan revolusi industri 4.0 yang sedang berlangsung saat ini.
“Perkembangan digitalisasi, computing power dan data analytic juga telah menciptakan terobosan baru di berbagai bidang,” kata Jokowi, dikutip dari siaran resmi Istana, Jumat (16/2/2018).
“Bahkan mendisrupsi peradaban kita. Yang mengubah lanskap ekonomi global, nasional, dan daerah serta laskap politik global, nasional dan daerah. Lanskap interaksi global, nasional, dan daerah. Semuanya akan berubah,” tambah Jokowi.
Meskipun revolusi industri 4.0 turut membawa beberapa dampak negatif seperti halnya sebaran hoax melalui media sosial serta pergeseran model dunia usaha yang mengakibatkan sejumlah pekerjaan tak lagi dibutuhkan, namun revolusi industri juga memberikan dampak positif.
“Namun juga banyak kesempatan positif yang bisa kita pakai untuk menjadikan sebagai pemenang. Apabila kita bisa memanfaatkan peluang-peluang ini,” sambungnya.
Jokowi mencontohkan adanya teknologi Cyber-Physical yang ditandai dengan munculnya Autonomous Vehicle, mobil tanpa awak serta teknologi Three-D-Printing yang bisa membuat barang secara sempurna dengan cara yang cepat dan murah, dan juga teknologi Advanced Robotic yang dapat mengambil alih peran manusia.
Jokowi pun meminta agar peluang dari perkembangan revolusi industri tersebut dimanfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
“Kita manfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memperkokoh karakter bangsa kita, memberantas kemiskinan, mengurangi ketimpangan, menciptakan peluang kerja, mengembangkan wirausaha-wirausaha baru serta untuk melayani semua warga negara secara berkeadilan di seluruh Tanah Air,” ujar Presiden Indonesia itu.
Prewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.