Berita UtamaLintas NusaRubrikaTerbaru

Rachmawati Zainal Ajak Generasi Muda Kaltara Untuk Bumikan Pancasila

Rachmawati Zainal Ajak Generasi Muda Kaltara Untuk Bumikan Pancasila
Foto: Isteri Gubernur Kaltara, Hj. Racmawati Zainal

NUSANTARANEWS.CO, Tanjung Selor – Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh 1 Oktober mempunyai makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Generasi muda saat ini, terutama milenial dan Generasi Z, mesti terinspirasi dengan perjuangan para pahlawan saat itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Isteri Gubernur Kalimantan Utara, Hj. Rachmawati Zainal saat dimintai pendapatnya terkait Hari Kesaktian Pancasila

“Sebagai generasi muda sepatutnya kita belajar dari sejarah, seperti yang dikatakan Bung Karno, JASMERAH. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Para pendiri bangsa mencetuskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Pancasila adalah kekuatan kita untuk berjuang membangun cita-cita kita,” tegasnya, Jumat, (29/9/2023).

Selain itu, lanjut Rachmawati, Pancasila menjadi pengingat bahwa di tengah semua situasi dan kondisi, kedaulatan Indonesia berdasar pada keadilan sosial dan persatuan seluruh lapisan masyarakat.

Oleh karena itu, merefleksikan kembali nilai-nilai Pancasila pada hari ini merupakan awal yang baik untuk menyatukan cita-cita dan langkah bangsa ke depan..

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila perlu kita jadikan momentum untuk merefleksikan hal-hal yang telah dan harus kita lakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang tangguh di masa kini dan bangsa yang tangguh di masa yang akan datang,” bebernya.

Rahnawati kembali mengingatkan bahwa Pancasila akan berperan sebagai titik berangkat sekaligus tujuan pembangunan bangsa dan negara kita. Kebangkitan dan kemajuan bangsa kita dari pandemi ditentukan oleh kemerdekaan anak-anak Indonesia untuk mengembangkan potensinya sendiri dengan kemampuan dan panggilan hatinya.

Baca Juga:  Budaya Pop dan Dinamika Hukum Kontemporer

“Ini lah titik berangkat kita. Selanjutnya kemerdekaan dalam belajar, berkarya, kemerdekaan dalam berbudaya akan melahirkan generasi muda Pancasila, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mampu bergotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rachmawati menjelaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa yang lahir dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Maka implementasi dan membumikan Pancasila bukan hanya kewajiban pemerintah saja namun sudah menjadi tugas seluruh elemen masyarakat.

“Ini wajib dilakukan semua komponen dan semua elemen bangsa. Agar Pancasila tidak hanya menjadi slogan dari azas negara namun hendaknya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Menurut Politisi Partai Gerindra tersebut tersebut, implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bisa dilakukan dengan tindakan-tindakan nyata. Misalnya, terkait implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa bisa dilakukan dengan saling menghormati antar agama.

Begitu juga dengan sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dapat diwujudkan dengan saling membantu mereka yang memerlukan.

“Makanya saya menyerukan kepada kawula muda di Kaltara, mari saling menghormati antar sesama, jangan saling meniadakan. Ingat, taman bunga itu indah karena beraneka warna” tegasnya.

Rahmawati mengingatkan, derasnya arus globalisasi, ungkap Racmawati, rentan merusak jati diri bangsa jika tidak disaring melalui literasi media. Informasi yang tidak valid, tentu mudah merasuk sendi-sendi kehidupan.

Akibatnya, informasi yang tidak benar atau disebut hoax, akan mencemari kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini jika kita menelan mentah-mentah informasi media sosial atau internet, tanpa menyaringnya dengan bijaksana.

Baca Juga:  Indonesia Mulai Terapkan Green Tourism dan Wellness di Sektor Pariwisata 

Nilai-nilai Pancasila sebagai penyaring dan penjaga kepribadian bangsa harusnya bisa membendung arus globalisasi itu. Untuk itulah perlu kembali menggaungkan di semua lini pemerintahan.

“Terlebih lagi, pengguna digital saat ini didominasi generasi milenial, yang kelak menjadi penerus bangsa. Tentu, filter-filter bernama nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan untuk generasi penerus bangsa ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Rachmawati mengungkapkan Indonesia terutama Kalimantan Utara memiliki banyak keanekaragaman. Menurut Rachmawati, masyarakat Kaltara terdiri dari berbagai ras, suku, budaya, agama, etnis, bahasa, bahkan ekonominya-pun berbeda-beda tergantung pada ketersediaan sumber daya alam yang diberikan oleh setiap wilayahnya.

Namun hal itu tidak menjadikan tidak. menjadikan alasan perpecahan karena banyaknya akan perbedaan. Meskipun setiap suku memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, penggunaan bahasa di setiap daerah yang berbeda-beda, agama yang di anut setiap orang-pun berbeda-beda, hal itu tidak membuat lunturnya semangat persatuan pada masyarakat Indonesia, karena yang membuat Indonesia menjadi negara yang satu-kesatuan adalah dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika.

“Di Kaltara ini, masyarakatnya sangat heterogen karena terdiri dari berbagai suku dan agama. Maka membumikan semboyan Bhineke Tunggal Ika juga sangat penting untuk mayarakat Kaltara yang boleh dibilang miniaturnya Indonesia,” jelasnya.

Selanjutnya, masyarakat juga harus faham dan dapat memaknai serta menjalankan UUD 1945. Nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa.

Baca Juga:  Panen Bunga Sedap Malam di Pasuruan, Khofifah Sebut Petani Milenial Jatim Tertinggi di Indonesia

“Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak mengubahnya,” paparnya.

Dalam Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 disebutkan negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk republik.

“Saya ingatkan, dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI,” tandasnya

Karakter yang dibangun pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen terhadap NKRI. Bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan NKRI.

“Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa. Intinya, saya mengajak kepasa seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda di Kaltara, mari kita bumikan 4 Pilar Kebangsaan ini. Karena jika kita mampu melakukannya, bangsa ini pasti akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam bidang apapun,” pungkasnya.

Rahmawati kembali mengingatkan, Hari Kesaktian Pancasila menjadi momen oleh bangsa Indonesia untuk mereflesikan kembali makna dari nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila dan mampu ditransformasikan ke dalam kehidupan yang berbangsa dan bernegara.

Namun, seiring dengan arus perkembangan zaman yang melekat dalam kehidupan masyarakat, makna dan semangat dari nilai-nilai Pancasila semakin pudar dan sudah mulai menghilang, khususnya bagi generasi muda saat ini.

“Itu yang harus selalu kita suarakan dan kita amalkan. Jangan sampai maka Kesaktian Pancasila tanpa roh sehingga hanya menjadi seremonial tahunan belaka,” tegasnya. (ES)

Related Posts

1 of 68