Terbaru

Rachel Sussman: Penyebab Pertengkaran Dalam Rumah Tangga Yang Paling Sering Terjadi

NUSANTARANEWS.CO – Pakar perkawinan terkenal di New York Rachel Sussman menggarisbawahi mengenai masalah yang sering kali menjadi pemicu perkelahian dalam hubungan. Tidak jarang hal-hal sepele lah yang memicu perkelahian dibandingkan perselingkuhan dan perbedaan atau benturan antar keduanya.

Sussman menggaris bawahi bahwa masalah komunikasi masih menjadi permasalahan utama yang memicu perkelahian, sekecil apapun kesalahan yang dibuat. “Jika anda adalah seseorangyang memiliki kemampuan komunikasi sangat buruk,” katanya tidak peduli apa pun permasalahan yang hadir karena kurangnya komunikasi mungkin akan menimbulkan pertengkaran yang hebat.

Sussman menggambarkan 10 dari sumber konflik yang paling umum diantara pasangan yang dia lihat dan yang terpenting , katanya, mengerjakan keterampilan komunikasi anda adalah kunci menyelesaikan semuanya.

“Jika anda bisa berkomunikasi dengan baik, anda bisa melewati masalah ini dengan cara yang benar-benar bisa membuat anda mendekat,” katanya. “Dan kija andatidak bisa berkomunikasi dengan baik, itu akan membuatnya menjadi lebih buruk dan bisa benar-benar membuat anda terpisah.”

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Komitmen

Pasangan yang belum menikah, biasanya mereka tertarik untuk membicarakan komitmen, Sussman banyak menemukan hal tersebut. Sussman mengarakan biasanya satu pasangan merasa mereka lebih berkoitmen daripada yang lain. Atau, satu pasangan ingin membuat sebuah kemajuan dalam hubungannya dan berjuang bersama atau bertunangan dan mengadapi beberapa perlawanan.

Tugas

Pasangan terkadang menjadikan pekerjaan rumah tangga sebagai pemicu perkelahian. Hal tersebut menurut susman dikarenakan “satu orang merasa mereka mengambil bagian terbesar dari pekerjaan itu.” Dalam hubungan hetero seksual, ini biasanya terjadi pada wanita. Hal yang menjadi permasalahan adalah ketika ia telah melakukan banyak hal akan tetapi ia tidak mendapatkan penghargaan seperti yang ia kehendaki.

Jajak pendapat Pew Research 2007 berbagi tugas rumah tangga adalah faktor terpenting ketiga dalam pernikahan yang sukses. (Dua yang pertama adalah kesetiaan dan hubungan seksual yang bahagia).

Dan dalam sebuah kutipan dari Fast-Forward Family yang diterbitkan tahun 2013 di The Atlantic, bahwa hingga sekarang wanita masih menanggung beban pekerjaan rumah tangga mereka.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Serahkan Bantuan Bagi Imam, Marbot, Guru Ngaji, dan Rumah Ibadah

Media Sosial

Dalam lima tahun terakhir, Sussman menerima lonjakan keluhan mengenai media sosial dari para kliennya. Biasanya hal tersebut terjadi pada psangan berusia 20-30an.

Hal-hal yang menjadi masalah dari media sosial seperti, bahwa kehidupan mereke terpampang sepenuhnya di media sosial atau menemukan pasangan yang terlalu sibuk dengan ponsel mereka. Sussman juga menemukan banyak di antara orang-orang yang takut pasangan mereka mengikuti banyak model papan atas yang mengobsesinya di Instagram. Serta sangat banyak orang yang memiliki kekhawatiran bahwa pasangan mereka masih terhubung dengan mantan.

Keuangan

Mungkin anda menemui bahwa salah satu di antara pasangan adalah pemboros, namun hal tersebut seharsnya menjadi sesuatu yang wajardan dapat anda pahami. Menurut Sussman masalahnya terletak pada “anda berpikir anda benar dan orang lain salah.” Mungkin satu sama lain menganggap bahwa salah satu di antara mereka tidak bertanggung jawab secara fiskal dan satu lainnya menganggap pasangannya terlalu pelit.

Baca Juga:  Seret Terduga Pelaku Penggelapan Uang UKW PWI ke Ranah Hukum

Maka dari itu, di antara pasangan penting untuk untuk berbagi keyakinan dan perasaan mereka mengenai keuangan. Hal yang terberat dalam masalah keuangan adalah apakah akan menggabungkan keuangan mereka. Hal tersebut tentunya harus diikuti dengan keyakinan dan kepercayaan yang baik masing-masing apalagi ketika mereka bersepakat bahwa hanya seorang yang bisa bekerja dan yang lain mengurus urusan rumah dan anak. (Riskiana)

Editor: Achmad S.
Ssumber: The Independent

Related Posts