Puluhan Investor Cina dan Hong Kong Tergiur Kerjasama Perdagangan dengan Indonesia

Puluhan Investor Cina dan Hong Kong Tergiur Kerjasasama Perdagangan dengan Indonesia. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Achmad S)

Puluhan Investor Cina dan Hong Kong Tergiur Kerjasasama Perdagangan dengan Indonesia. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Achmad S)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Indonesia sebagai salah satu pasar terbesar di ASEAN dan letaknya yang strategis membuat puluhan investor dari Cina dan Hong Kong semakin bergairah untuk melakukan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi di Indonesia.

Kerja sama yang dibangun ini berada dalam kerangka inisiatif Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad 21 atau “Belt and Road”. Memuluskan agenda kerja sama, kedua belah pihak mengemas penjajakan kerjasama dagang tersebut dengan seminar “Kerja sama Strategis Indonesia-Hong Kong dalam Belt and Road Initiative” yang digelar bersama oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Kamar Dagang Cina, Hong Kong (CGCC) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin).

Baca: Hong Kong-Shanghai Perkuat Kolaborasi Infrastruktur di Indonesia Melalui Inisiatif Belt and Road

Ketua HKTDC Vincent HS Lo mengatakan sejak meluncurkan promosi peluang bisnis Indonesia-Hong Kong dua tahun lalu, hubungan kerja sama kedua pihak terus berkembang. Yang mana, perdagangan tersebut, kata dia, sudah meningkat selama dua tahun terakhir hingga 125 persen sejak 2005 sebanyak USD1,1 juta.

“Dengan perjanjian itu, banyak ruang berkembang termasuk perdagangan jasa dan investasi,” jungkap Vincent di sela-sela acara di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Ketua CGCC Jonathan Choi meyakini inisiatif Belt and Road membawa kesempatan dan keuntungan yang nyata bagi Indonesia dan China sendiri. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangan infrastruktur untuk mendorong perbaikan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: HKTDC Ungkap Isi Pertemuan Jokowi dengan Pelaku Bisnis dan Investor di Hong Kong

“Sementara Cina, sejalan dengan inisiatif Belt and Road, juga berinvestasi dalam infrastruktur Indonesia seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung,” katanya.

Choi mengatakan dalam hal ini, Hong Kong dapat menjadi penghubung, investor dan operator dalam pengembangan infrastruktut Indonesia di bawah kerangka insiatif Belt and Road.

Baca juga: Mempertanyakan Posisi Indonesia Dalam Jalur Sutra Maritim Abad 21

Dengan mengadopsi satu negara dua sistem, ia meyakinkan kerja sama dengan Hong Kong dapat meningkatkan nilai kemitraan Indonesia dengan China dan berbagai mitra bisnis di luar negeri. “Tentunya ini akan memberi keuntungan bagi Indonesia, Hong Kong dan China,” katanya.

Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana

Exit mobile version