EkonomiTerbaru

Proyek Listrik 35 Ribu MW Terhambat Masalah Lahan

NUSANTARANEWS.CO – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir membenarkan bahwa proyek pembangkit 35 ribu Megawatt (MW) tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Proyek yang diharapkan dapat beroperasi secara penuh pada 2019 mendatang, tampaknya akan molor setahun.

Meski begitu, Sofyan menjamin bahwa keterlambatan ini tidak akan mengganggu pasokan listrik Tanah Air. Menurut Sofyan, tambahan pasokan listrik pertahunnya cuma sekitar 2.000-3.000 MW.

Sementara itu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, mengungkapkan, bahwa masalah pengadaan lahan dan tanah menjadi penyebab utama molornya pembangunan mega proyek tersebut.

“Ada beberapa hal masalahnya. Di antaranya, proses pengadaan dan kedua masalah tanah,” jelas Jarman saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin 29 Agustus 2016.

Jarman mengaku, belum tahu pembangkit listrik mana saja yang molor pembangunannya. Pihaknya akan segera mendata pembangkit mana saja yang baru akan selesai setelah 2019. “Saya belum cek, ada beberapa (yang molor),” ucapnya.

Baca Juga:  EU High Representative Reaffirms ‘Immense Value’ of Strategic Partnership with Morocco

Jadi program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang pada awalnya ditargetkan rampung seluruhnya pada 2019. Tapi ternyata dalam perjalanannya tidak sesuai dengan rencana setelah melihat situasi dan kondisi di lapangan, dan setelah diperhitungkan ulang, ternyata ada sekitar 10.000 MW dipastikan tidak dapat diselesaikan pada waktunya, di 2019. (banyu)

Related Posts