NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden minta kerja sama pemda. Presiden Joko Widodo akhirnya meminta kerja sama pemerintah daerah untuk mendata Jamaah Tabligh yang akan pulang ke Indonesia. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyampaikan permintaan presiden tersebut dalam konferensi pers melalui siaran langsung di akun Instagram Sekretariat Kabinet, Senin (6/4)
“Presiden meminta agar dilakukan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah untuk bisa melakukan pendataan yang baik.”
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri sementara ini tercatat ada 1.456 Jamaah Tablig warga Indonesia di luar negeri.
Doni mengatakan bahwa pendataan ini perlu dilakukan untuk mempermudah proses isolasi mandiri begitu mereka tiba di tanah air. Umumnya para jamaah yang akan pulang ke Indonesia ini berasal dari Riau, Bali hingga Kalimantan Barat.
Seperti dilaporkan Eddy Santri, reporter nusantaranews.co di Kaltara (2/4), bahwa kedatangan Jamaah Tablig ke Nunukan dengan menumpang KM Lambelu pada 28 Maret 2020 – mereka telah menjalani tes medis. Dari 61 orang, 7 diantaranya adalah warga negara Malaysia yang langsung menjalani karantina, sementara 54 lainnya adalah warga Nunukan yang menjalani karantina secara mandiri.
Sampai saat ini, di Nunukan terdapat 15 ODP dan 32 OTG yang menjalani Karantina di Rusunawa Nunukan, kata Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Gugus Nunukan, Aris Suyono dalam Konferensi Pers. Para Jamaah Tablig yang di karantina di rusunawa akan mendapatkan pengawasan serta tindakan secara medis. (Banyu)
