NUSANTARANEWS.CO, Aceh – Presiden Jokowi “pulang kampung” hadiri “Kenduri Kebangsaan”. Presiden bersama rombongan Kabinet Indonesia Maju mengadakan kunjungan kerja selama dua hari ke Aceh. Pada kesempatan itu, Presiden bersama rombongan menyempatkan hadir mengikuti acara “Kenduri Kebangsaan” yang diselenggarakan oleh Yayasan Sukma dan Forum Bersama (Forbes) DPR-DPD RI Aceh – bertempat di Sekolah Sukma Birueun pada hari Sabtu (22/2).
Dalam sambutannya dihadapan para tokoh dan masyarakat Aceh, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya merasa “Pulang Kampung” dan menegaskan, “jangan pernah ragukan sedikitpun komitmen saya untuk membangun Aceh.”
Oleh karena itu, kepada seluruh masyarakat Aceh, Jokowi mengharapkan agar “hal kecil” jangan dibuat menjadi rumit sehingga melupakan Rencana Besar. Apalagi Aceh adalah daerah yang memiliki otonomi khusus.
“Saat ini, Aceh memiliki dana transfer APBN daerah otonomi khusus yang cukup besar. Presiden, melirik Plt. Gubernur lalu bertanya, “Berapa dana otonomi Aceh?” Gubernur menjawab: “8 triliun”.
“Dana sebanyak itu tidak sedikit, apalagi ditambah dari sumber dana APBA sebesar 9 trilyun, kata Jowowi, kalau digabung, Aceh memiliki dana sebesar 17 Triliun. Itu belum termasuk anggaran lainnya. “Dana 19 triliun itu tidak sedikit, jika saja dana triliunan tersebut dikelola dengan benar dan fokus pada sasaran yang tepat maka Aceh dapat keluar dari kemiskinan.”
Jokowi mengingatkan bahwa, menurut data saat ini, Aceh menunjukkan 14 persen angka kemiskinan. Angka tersebut tidak sedikit, sehingga pengelolaan dana harus tepat dan benar untuk memenuhi harapan masyarakat Aceh.
“Sekali jangan ragukan komitmen saya tentang pelaksanaan butir-butir MoU Helsinki,” kata Jokowi, saat menyinggung pertemuannya dengan Wali Nanggroe dan Mualem serta tokoh Aceh lainnya di Jakarta dua Minggu. Namun presiden meminta masyarakat Aceh agar bersabar, karena beberapa program lainnya untuk pembangunan Aceh akan dibicarakan dalam rapat terbatas kabinet.
Jokowi juga mengungkapkan mengenai ketertarikan negara-negara Arab untuk berinvestasi di Aceh. “Saat berkunjung ke negara-negara Arab beberapa waktu lalu, khususnya ke Abu Dhabi (UEA), Yang Mulia Raja langsung mengatakan kepada Saya, bahwa beliau sangat berminat untuk berinvestasi di Aceh.”
Terkait dengan perkembangan proyek pembangunan jalan tol Aceh, Presiden sangat mengapresiasi kecepatan progres pembangunannya, khususnya mengenai pembebasan lahan yang begitu cepat, di luar dugaan. “Mudah- mudahkan Jalan Tol Banda Aceh – Sigli bisa segera selesai dan dapat dipakai pada lebaran ini. Sedangkan jalan Tol Aceh yang menyambungkan Trans Aceh-Sumatera, semoga bisa selesai tahun 2023, kata Presiden yang disambut tepuk tangan gemuruh hadirin.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Presiden mengatakan bahwa, “Saya merasa seperti “pulang kampong”, karena dulu pada tahun 1986 sampai tahun 1989, selama 3 (tiga) tahun itu saya kerja di PT. Kraft Aceh, sering bolak balik antara Benar Meriah dan Lhokseumawe melewati Birueun. Dulu, selama di Aceh saya sering di undang ke acara kawinan dan syukuran “Kanuri” dengan menu makanan “Kuah Beulangong” persis seperti hari ini, ucapnya kepada seluruh hadirin.
Ketua Pembina Yayasan Sukma, Surya Paloh, mewakili tokoh dan masyarakat Aceh dalam sambutannya mengatakan, “saya sangat senang dan bangga berdiri di sini, sabagai salah seorang yang lahir dari susu ibu keturunan Aceh dan memiliki Ayah berdarah Aceh, sekali lagi sangat bangga menjadi Putra Aceh, kata Ketua Pembina Yayasan Sukma ini.
“Kini saatnya kita bersatu dan bangkit. Lepaskan segala perbedaan diantara kita yang selama ini mencabik- cabik kita, baik saat konflik maupun dalam pemilu kemarin.”
“Kita Aceh adalah daerah modal perjuangan bangsa ini, jangan sia-siakan investasi yang telah disumbangkan kebada bangsa ini saudara-saudaraku. Kita berasal dari keturunan bangsa-bangsa yang meugah di dunia. Mari seluruh orang Aceh bersatu dan bergandengan tangan membangun Aceh.”
Kita harus memanfaatkan potensi dan sumberdaya Aceh. Kita jangan terlena dengan dana otonomi khusus, yang sewaktu-waktu akan habis dan berhenti” kata Pimpinan Media Group ini.
Pada kesempatan itu, Surya Paloh juga menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden atas “kekhilafan” kami beberapa waktu yang lalu ” dan saya percaya sebagai sahabat Jokowi, apalagi beliau juga pernah tinggal di Aceh, pasti sangat mengerti orang Aceh dan akan memberikan perhatian khusus untuk Aceh, harapnya mewakili Tokoh Aceh. (M2)