NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menceritakan kisahnya saat bertemu dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani. Dimana Presiden Ashraf Ghani mengingatkan kepada Jokowi untuk hati-hati dengan konflik antar suku dan antar agama.
Ashraf Ghani mengatakan kepada Jokowi untuk segera memadamkan dan menyelesaikan segera konflik antar suku di Indonesia. Menurutnya konflik antar suku apalagi agama tidak bisa ditunda-tunda dan harus segera diselesaikan dengan cepat.
“Presiden Ashraf Ghani ini, mengatakan kepada saya, ‘Presiden Jokowi hati hati konflik yang namanya antar suku itu. Segera selesaikan, segera rampungkan dan segera padamkan’,” kata Jokowi saat berpidato di acara harlah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-46 di kawasan Ancol, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
“Apalagi konflik yang menyangkut agama, jangan sampai tunggu sedetikpun, segera rampungkan dan selesaikan!” tegasnya menirukan pesan Presiden Afganistan, Ashraf Ghani.
Hal itu dikarenakan, konflik yang berkepanjangan di Afganistan yang hingga kini belum terselesaikan mulanya berasal dari konflik 2 suku. Dimana gara-gara perseteruan 2 suku pada 40 tahun silam, kini 7 suku yang ada di Afganistan hidup dalam bayang bayang peperangan penuh teror bom.
“Inilah bahayanya konflik. Yang itu dimulai dari dua suku dari 7 suku yang ada,” kata Jokowi.
“Bayangkan kita 714 suku yang berbeda. Beda agama, ada tradisi, budaya, bahasa daerah, beda beda semua. Betapa sangat berbahayanya yang namanya konflik,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, ada dua pihak yang sangat dirugikan dalam perang di Afganistan. Yakni wanita dan anak anak.
“Wanita (di Afanistan) sudah gak bisa keluar rumah. Anak-anak juga susah untuk meraih pendidikan di sekolah sekolah, karena memang keadaan tidak memungkinkan,” tandasnya.
Pewarta: Romandhon