Lintas NusaPeristiwa

Potensi Karhutla Diperkirakan Kian Meningkat Tahun Ini

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Potensi kebakaran di wilayah Kalimantan dan Sumatera diperkirakan akan terus meningkat. Sebab, menurut prediksi musim kemarau akan sampai puncaknya pada bulan September nanti.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Minggu, Ahad, 6 Agustus 2017.

“Potensi kebakaran hutan dan lahan akan terus meningkat. Puncak kemarau diprediksi pada September mendatang sehingga potensi kebakaran hutan dan lahan juga makin meningkat,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Sutopo, hingga saat ini lima provinsi telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, yaitu Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. “Di Kalimantan Barat terdapat lima kabupaten yang telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan, yaitu Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Sekadau, Melawi dan Bengkayang,” tuturnya.

Dalam paparannya, disebutkan bahwa lokasi hotspot atau titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan berada pada lahan perkebunan swasta, lahan milik masyarakat dan di taman nasional.

Baca Juga:  RAB Kulon Progo Bagikan Ratusan Kotak Makanan dan Snack untuk Tukang Ojek, Tukang Becak, dan Tukang Parkir

“Plotting lokasi hotspot tahun 2015, 2016 dan 2017 menunjukkan lokasi kebakaran hutan dan lahan ada yang selalu berulang setiap tahun seperti di Taman Nasional Tesso Nelo, OKI, daerah perbatasan antara Riau dan Jambi, dan beberapa daerah lainnya,” kata Sutopo.

“Secara nasional terpantau 282 sebaran titik panas dengan terbanyak di Kalimantan Barat 150 titik panas, Sumsel (23), Riau (16), Sulsel (18) dan lainnya,” imbuhnya memaparkan.

Ia menambahkan, ada tambahan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan yakni di wilayah Kabupaten Ogan Ilir yang mulai terjadi Sabtu (5/8) pukul 14.00 dan ada pula yang terbakar mulai pukul 16.00 dan kemudian kebakaran semakin membesar. Karena itu, patroli dan pencegahan makin diintensifkan.

“BPBD Jambi dan BPBD Sumatera Selatan mengajukan tambahan helikopter water bombing agar dapat lebih mengefektifkan pemadaman,” katanya.

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 15