NUSANTARANEWS.CO – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan ada pembesar yang menjadi aktor utama dibalik rencana makar terhadap pemerintah. Ia mengisyaratkan tokoh yang dimaksudnya bukan diantara 11 nama yang ditangkap tanggal 2 Desember kemarin.
Kendati demikian, Tito tak menyebutkan secara verbal siapa gerangan figur yang dimaksud. Ia memastikan pihaknya masih terus menelusuri keterlibatan yang bersangkutan.
“Tidak usah disampaikan sekarang. Yang saya sampaikan, proses hukum berjalan. Itu saja,” ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Tito mengatakan dirinya mengetahui orang tersebut berusaha mempengaruhi Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa MUI (GNPF-MUI) untuk merebut gedung DPR. Ajakan merebut kantor wakil rakyat itu, kata Tito, direncanakannya setelah aksi doa bersama dan sholat Jumat berjamaah di Monas (2/12/2016) kemarin.
Tito menjelaskan tokoh tersebut berkeinginan untuk melakukan kudeta terhadap pemerintahan Jokowi. Menurutnya, ia menggunakan isu penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pemantiknya.
“Meskipun bahasannya urusannya ke Ahok, tapi nanti dibawa ke isu yang lain. Yaitu isu UUD 1945, segala macam macam. Jadi masyarakat yang dari daerah yang murni, tulus menuntut proses hukum dan mereka berdoa bersama sama kepada Allah SWT untuk proses hukum, nah ini mau dipake begituan. Kita ngga mau,” ungkapnya. (Deni)