NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) beri jawaban atas syarat yang diajukan pihak PKB jika gabung dalam koalisi tersebut untuk Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Ketua Golkar Jatim Sarmuji, dalam etika pergaulan yang datang belakangan harusnya menyesuaikan diri. “Setidaknya tidak mematok persyaratan tertentu untuk masuk dalam Koalisi Indonesia Bersatu,” jelasnya saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (24/5).
Wakil ketua Komisi VI DPR RI ini mengatakan persyaratan sebagai bakal capres yang diajukan PKB tersebut tentunya kalau sudah masuk ke dalam koalisi baru dirembug segala sesuatunya termasuk urusan capres maupun cawapres.
“Semuanya perlu dimusyawarahkan untuk menentukan capres dan cawapres di Pemilu 2024 mendatang,” jelasnya.
Jika dilihat komposisi kursi di DPR RI, kata Sarmuji, idealnya yang layak menjadi capres yang diusung dalam Koalisi Indonesia Bersatu adalah ketum Golkar Airlangga Hartarto.
“Kalau ukuran layak, tentunya lebih layak ketum Golkar karena jumlah kursinya terbanyak diantara anggota Koalisi Indonesi Bersatu. Tapi kalau namanya koalisi ya tentunya untuk menentukan ya harus diambil permufakatan bersama,“ jelasnya.
Sekedar diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) siap bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Hal itu diungkapkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar saat di Surabaya, Minggu (22/5). Dia mengaku partainya siap bergabung, tapi syaratnya Muhaimin harus jadi capresnya.
Dalam kesempatan itu, Muhaimin juga menilai, munculnya KIB merupakan gagasan yang bagus dari sejumlah partai. Ia mendoakan, KIB nantinya bisa kompak mengusung capres yang sama. (setya)