NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa gelaran pemilu merupakan ajang kegembiraan dalam perbedaan. Ia pun menekankan, harusnya pemilu berlangsung damai.
Perihal ajakan Capres 01 Joko Widodo kepada pendukungnya untuk mengenakan baju putih ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada tanggal 17 April 2019 mendatang dinilainya sangat jauh dari asas Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil).
Baca Juga:
- Ajakan Petahana Pilih Capres Baju Putih Dinilai Tanda Jokowi Akan Gantung Jas
- Tulisan Tangan Jokowi Viral, BPN: Ini Sudah Menabrak Pemilu yang Luber
- Orientasi Syahwat Kekuasaan Akan Menggerus Akal Sehat
“Pemilu adalah ajang kegembiraan dalam perbedaan. Ajakan pak Jokowi untuk mengenakan baju putih ke TPS selain abai prinsip luber dalam pemilu, jugu berpotensi mengotak-kotakkan, memecah belah rakyat. Demi menghindarkan pecah belah tersebut, mari kita semua pakai baju putih, pilih 02,” tulis Dahnil di akun Twitter pribadinya, Sabtu (30/1/2019).
“Pemilu haresnya damai dan menggembirakan, namun karena provokasi pecah belah seperti ajakan untuk pakai baju putih dan abai prinsip luber, rakyat kita terkotak-kotak. Pak Prabowo dan bang Sandiuno tidak menginginkan hal itu terjadi. Mari pendukung 02 pakai baju putih atau apa saja yang menggembirakan,” sambungnya.
Eks Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu juga menuampaikan bahwa Pilpres kali ini semakin menegaskan, mana capres yang terus produksi kalimat-kalimat peyoratif dan labeling untuk memecah belah.
“Mulai menuduh radikalis, ajak baju putih ke TPS dengan mengklaim baju putih identitas tunggal mereka. Mari kita tinggalkan para pemecah belah bangsa tersebut,” ujarnya.
Dahnil pun menyilahkan siapa saja untuk data ke TPS dengan memakai baju warna putih atau warna-warna yang lain. Bebas mau pakai baju warna apa saja, kata dia.
“Mari kita hindari dan kita lawan narasi-narasi dan ajakan-ajakan provokasi yang memecah-belah nan penuh kebencian. Kita lalui kampanye dengan kegembiraan dan hadir di TPS dengan kegembiraan pula. Apa pun warnamu,” tegasnya.
“Kita pakai baju putih ok. Baju biru bagus. Baju hijau siip. Indonesia kita memang beragam kok. Kita tebar kegembiraan demokrasi Indonesia, bukan menebar perpecahan,” tandas Dahnil. (mys/nn).
Editor: Achmad S.