Khazanah

Perkembangan Sains di Cordoba Era Kejayaan Islam

NUSANTARANEWS.CO – Kekuasaan Cordoba dianggap sebagai salah satu masa kejayaan Islam di Iberia, namun mulai melemah pada tahun 1010. Kejayaan Islam di Cordoba ditandai dengan berkembangnya ilmu sains.

Pada masa itu, bidang sains ini meliputi matematika, kedokteran, fisika, kimia serta astronomi. Cordoba dengan Universitasnya yang besar telah melahirkan ilmuan-ilmuan besar di antaranya adalah Abu al-Qasim Maslamah al-Marjiti, lahir di Madrid. Ia menyusun, menyunting dan mengoreksi skema astronomi yang disusun oleh Khawarizmi. Skema itu merupakan skema astronomi pertama yang dibuat oleh orang Muslim.

Philip K. Hitti menyebut Qasim Maslamah al-Marjiti mengubah dasar skema itu dari masa Yazdargid hingga periode Islam dan melangkah lebih jauh dengan menggantikan garis bujur arin dengan garis bujur Cordoba. Ia memiliki julukan “sang bijak” atau “sang astronom.” Namun, yang paling terkenal dia dijuluki “al hasib” atau ahli matematika. Ia wafat pada tahun1007 Masehi.

Astronom ini meninggalkan banyak karya. Dalam khazanah nama-nama bintang disitulah jejak meraka didapatkan. Nama bintang-bintang dalam bahasa Eropa banyak diserap dari Bahasa Arab seperti Acrab (‘aqrob, scorpion), Algedi (aljadi, anak-anak), Althair (at Thair, burung), Deneb (Dzanab, ekor,) Phekad (farqad, anak sapi).

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Selain Qasim Maslamah al-Marjiti juga ada sosok Abu Ja’far Ahmad ibn Muhammad. Ia adalah seorang farmasi. Ia mengumpulkan tanaman-tanaman di Andalusia dan Afrika. Masing-masing tanaman tersebut diberi nama Bahasa Arab, Latin dan Berber. Setelah itu ia menjelaskan masing-masing tanaman tersebut dengan Bahasa Arab. Karyanya yang ternama adalah al-Adwiyah al Mufradah (obat-obatan sederhana) ia wafat pada tahun 1165 Masehi.

Begtitupun dengan Abbas Azzahrawi adalah dokter bedah yang hidup pada masa Al-Hakam II, ia seorang dokter istana. Ia memiliki karya ternama yang berjudul al-Tashrif li Man ‘Ajaz ‘an al-Ta’lif  (Pertolongan bagi yang merasa kesulitan memahami risalah yang besar).

Pada bagian akhirnya buku tersebut ia meringkas pengetahuan tentang ilmu bedah di zamannya. Secara umum karya ini memperkenalkan dan menekankan ide-ide baru seperti membakar luka, menghancurkan batu dalam kandung kemih, serta ilmu bedah lainnya.

Perkembangan sains di Cordoba juga ditandai munculnya ilmuan Abu ‘Ubayd Abdullah ibn Abd al-‘Aziz al-Bakri. Ia adalah seorang ahli geografi ternama di Cordoba. Ia lahir dan hidup di Cordoba. Karyanya paling fenomenal adalah al-Masalik wa al-Mamalik (Buku Mengenai Jalan dan Kerajaan) yang didalamnya, seperti kebanyakan karya geografi abad pertengahan, ditulis dalam bentuk kisah perjalanan.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Apresiasi Digelarnya Festifal Budaya Banjar

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts