NUSANTARANEWS.CO, Sydney – Menteri perdagangan Selandia Baru, Todd McClay mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengindikasikan untuk membuka diri untuk sebuah perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Selandia Baru.
McClay mengunjungi Washington untuk pembicaraan perdagangan tingkat tinggi dengan administrasi PresidenDonald Trump minggu ini, bertemu dengan Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross, perwakilan dagang AS Robert Lighthizer yang baru diangkat dan penasihat lainnya untuk presiden.
“Saya menyambut baik ketertarikan mereka pada FTA sebagai demonstrasi mengenai bentuk hubungan dagang kami yang baik,” kata McClay dalam sebuah pernyataan. seperti dikutip Reuters.
McClay mengatakan bahwa pemerintah pusatnya menginginkan kesepakatan perdagangan bebas untuk mencakup 90 persen barang yang diekspor pada tahun 2030 dan AS akan menjadi bagian penting untuk mencapainya.
Menurut kementerian luar negeri dan perdagangan luar negeri Selandia Baru, perdagangan dua arah antara kedua negara mencapai $16 miliar pada tahun 2016 lalu, membuat mitra dagang terbesar ketiga di Selandia Baru.
Ekonomi Selandia Baru senilai $180 miliar bergantung pada ekspor, dan negara tersebut melobi dengan keras untuk mendukung kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP).
Di samping Jepang dan Australia, Selandia Baru sedang mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan dengan 11 negara yang tersisa dari TPP setelah Amerika Serikat mengundurkan diri.
Trump diketahui menarik diri dari keanggotaan TPP. Itu salah satu dari kebijakan ‘America First’, kata Trump, yang bertujuan membawa kembali pekerjaan manufaktur ke Amerika Serikat.
Truump mengatakan akan mencari kesepakatan perdagangan satu lawan satu dengan negara-negara yang memungkinkan Amerika Serikat segera memberhentikan mereka dalam 30 hari jika mereka berperilaku tidak baik.
McClay mengatakan bahwa dia mengadakan pertemuan konstruktif dengan Lighthizer dan mengatakan Ross mengindikasikan bahwa dia tidak melihat adanya hambatan besar dalam kesepakatan perdagangan dengan negaranya. (ed)
Editor: Eriec Dieda