Percakapan di Malam Minggu – Puisi Salim Ma’ruf

Percakapan. Foto/Ilustrasi: NusantaraNews

Percakapan. Foto/Ilustrasi: NusantaraNews

Puisi Salim Ma’ruf

PERCAKAPAN
DI MINGGU MALAM
: teruntuk seorang perempuan yang dibesarkan
di tempat kelahiran penyair Burhanuddin Soebely

Menjumpai almanak basah di gapura november
pulang ke kotamu, aku menyurat:
Kandangan melantan rindu di ingatan seorang lelaki
yang menggelandang gerimis dekat perempatan.

Pagelaran beranda.
Dua eksemplar buku menjabat saksi
dan melawat gelagapan.
Berkemandang suluk pertembungan
“Jantur puisi pada rongga-rongga fragmen hujan
berjantung bohlam”

Di terminasi magrib, kita berwicara
diburu sekawanan tetamu dari ruang imajiner.
Kau meramu keterasingan yang mengendapkan petitih.
Aku berkhidmat membaca arah kompas.

-pengejawantahan rindu bertubuh dialektis-

Kandangan, 2017

Baca Juga:

Simak di sini: Puisi Indonesia

Salim Ma’ruf, seorang mahasiswa akhir, bergiat di Sanggar Ar-rumi STAI Darussalam Martapura Kalimantan-Selatan dan Kindai Seni Kreatif. Menyukai teater, buku-buku sastra, dan lukisan-lukisan Affandi Koesoema. Beberapa puisinya dimuat dalam berbagai antologi bersama.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com

Exit mobile version