NUSANTARANEWS.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai tak sabar dengan upaya Kepala Pentagon Jim Mattis dalam menghadapi misi pelucutan senjata nuklir Korea Utara.
Trump dilaporkan menuding Sekretaris Negara Rex Tillerson hanya membuang-buang waktu jika menghadapi Pyongyang dengan jalan berdialog. Pejabat Departemen Luar Negeri bersikeras bahwa Trump tidak mengkritik Tillerson melainkan betujuan menekan Kim Jong-un untuk menyetujui pembahasan mengenai pelucutan senjata nuklir karena opsi diplomatik tetap tersedia di atas meja.
Di hadapan Komite Angkatan Bersenjata, Mattis menyampaikan pertanggungjawabannya soal strategi menghadapi Korea Utara tanpa perang militer. Kata Mattis, Pentagon tetap mendukung langkah Tillerson.
“Departemen Pertahanan mendukung sepenuhnya upaya Sekretaris Tillerson untuk menemukan solusi diplomatik namun tetap fokus pada pertahanan Amerika Serikat dan sekutunya,” kata Mattis seperti dikutip AFP, Rabu (4/10/2017).
Menurut Tillerson, strategi dialog dalam menghadapi Korea Utara merupakan salah satu implementasi sanksi PBB dan AS serta tekanan diplomatik untuk meyakinkan Kim tentang pengucilannya di dunia internasiola dan memaksanya agar mau menegosiasikan pelucutan senjata nuklir.
Sejak enam kali melakukan uji coba rudal balistik dan satu kali bom hidrogen, AS dan sekutu terus merasa terancam serta bersikap emosional menghadapi negara komunis Korea Utara.
“Saya mengatakan kepada Rex Tillerson, Sekretaris Negara kita yang luar biasa, bahwa dia menyia-nyiakan waktunya untuk mencoba bernegosiasi dengan Little Rocket Man,” Trump menulis di akun Twitternya.
“Hemat energi Rex, kita akan melakukan apa yang harus dilakukan!,” dia menambahkan.
Cuitan Trump itu telah menciptakan spekulasi kalau Presiden AS ke-45 itu tidak ingin adanya opsi diplomatik menghadapi Korea Utara. Trump juga sudah tampak kesal terhadap Kim Jong-un.
“Clinton gagal, Bush gagal, dan Obama gagal. Saya tidak akan gagal,” cetus Trump menyiratkan AS sudah sejak lama gagal membendung program nuklir Korea Utara, bahkan sejak sebelum Kim memimpin.
Trump, Mattis dan Tillerson tampaknya berselisih pendapat dan sikap soal cara menangani Korea Utara. Tak hanya itu, ketiganya dinilai sedang bersitegang. Namun Mattis selalu membantahnya.
“Panduan Presiden Trump kepada Sekretaris Tillerson dan saya sangat jelas bahwa kita akan melakukan upaya diplomatik,” katanya kepada anggota parlemen.
Mattis mencatat bahwa Trump telah mengirim Tillerson ke Beijing untuk bekerja dengan para pemimpin China untuk memperkuat respons diplomatik bersama terhadap krisis Korea. “Sebenarnya ini adalah bagian dari upaya terpadu pemerinta dan sedang kita upayakan sekarang. Itulah alasan mengapa Tillerson dikirim Presiden ke Beijing,” imbuh Mattis.
Sementara itu Departemen Luas Negeri AS menegaskan bahwa berdialog dengan Korea Utara bukanlah solusi untuk saat ini. “Tentu saja, pada titik tertentu kami ingin duduk dan bicara dengan Korea Utara. Sekarang bukan saatnya untuk melakukannya, mereka terlalu banyak melakukan aktivitas mengerikan,” ujar juru bicara Deplu AS Heather Nauert. (ed)
(Editor: Eriec Dieda)