Penjaga Hati dan Pengharapan Kepompong dalam Botol – Puisi Yuditeha

Surreal Soulmates - Lovers - Butterfly - Psychedelic - Rainbow Colors - Original Watercolor painting/Foto: Dok. Etsy

Surreal Soulmates - Lovers - Butterfly - Psychedelic - Rainbow Colors - Original Watercolor painting/Foto: Dok. Etsy

Kepompong dalam Botol

Kau menaruh kepompong
Dalam botol terbuka
Lalu memanaskan pada matahari
Menunggu munculnya bentuk baru
Sebagai cerita kehidupan

Kau sembrono
Karena membahayakan nyawa benih
Seperti bertaruh dalam satu musibah
Dan kisah sedih masih berlaku setengahnya

Kepompong telah bangun
Menciptakan dunia baru
Keluar dari persembunyian sakral

Kedamaian adalah jalan utamanya
Untuk bersekutu dengan yang kudus
Hingga mempersembahkan kenyamanan hati

Kau suka melihatnya
Sebagai gambaran derita yang abadi
Hingga membutuhkan penyesalan
Untuk menggapai petualangan sesungguhnya

2017

Pengharapan

Saat buaya sedang melata mendekati mangsa
Dunia sedang bercabang dua
Berpihak pada senja atau gerimis
Untuk menentukan pilihan
Yang sama-sama menyakitkan

Andai jalan bebas hambatan hanya selebar setapak
Tubuh meliuk ke segala arah
Akan selalu menyentuh bahaya
Meski dengan ajian perang gerilya
Semua akan gugur
Sebelum sampai pada medan sesungguhnya
Yang entah kapan berakhir

Apakah ada embun di sana?
Ini pertanyaan nakal
Sekedar untuk bukti
Bahwa di sebagian bumi ini masih penuh kekacauan
Mau tak mau kita harus menentang segala yang loyo
Dan melahirkan segala yang kokoh.

2017

Penjaga Hati

Tidak ada yang tahu
Dia telah mencuri ketabahanku
Yang selama ini aku pertahankan
Dari saku terdalam
Hingga aku tak mampu lagi mengelak
Bahwa aku telah menjadi korban
Atas segala cita yang tak mampu kupertahankan
Jadi sesungguhnya selama ini aku sedang dalam proses
Menemukan jati diriku
Yang belum yakin kupegang

2017

Baca Juga:

Simak di sini: Puisi Indonesia

Yuditeha, Menulis puisi, cerpen dan novel. Aktif di Komunitas Sastra Alit Surakarta. Buku puisinya Hujan Menembus Kaca (2011). Buku terbarunya Balada Bidadari (Penerbit Buku Kompas, 2016). Pelukis wajah-wajah yang hobi bernyanyi puisi. Penyuka bakpia dan onde-onde.

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.

Exit mobile version