Pengusaha Perbenihan Mulai Bantu Pemerintah Kurangi Impor Benih

Ketua Masyarakat Perbenihan dan Pembibitan Indonesia (MPPI) Herman Khaeron di sela-sela acara pengukuhan DPP MPPI (Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia) di Auditorium Kementan, Jakarta, Senin (21/8/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

Ketua Masyarakat Perbenihan dan Pembibitan Indonesia (MPPI) Herman Khaeron di sela-sela acara pengukuhan DPP MPPI (Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia) di Auditorium Kementan, Jakarta, Senin (21/8/2017). Foto Richard Andika/ NusantaraNews.co

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Masyarakat Perbenihan dan Pembibitan Indonesia (MPPI) Herman Khaeron menegaskan bahwa pihaknya akan mulai membantu pemerintah mengurangi impor benih. Menurutnya, dengan cara mengkonsolidasikan seluruh benih dan bibit yang selama ini berpencar.

“Selama ini mereka masing-masing bertarung, mereka sama-sama berkompetisi,” ujar Herman Khaeron di Auditorium Kementan, Jakarta, Senin (21/8/2017).

Menurut dia, dengan adanya persatuan para pelaku perbenihan dan perbibitan di MPPI diharapkan bisa lebih efisien, efektif ,dan optimal untuk mencapai tujuan negara, yakni mengurangi impor benih. Herman mengakui, memang saat ini sebagian besar benih dan bibit sudah ditangkarkan di dalam negeri. Namun, karena tidak ada kepastian, agak sulit melihat kepastian usahanya.

Baca: Menteri Pertanian Keluarkan Varietas Padi Jenis Baru Tahan Hama Wereng

Maka dari itu, melalui MPPI pihaknya bekerja sama dengan pemerintah untuk memberi kepastian pasar dan kepastian usaha kepada para pelaku. “Sehingga dengan demikian mereka jadi semangat, pemerintah juga tampung hasilnya,” ucapnya.

Herman menyampaikan bahwa, sebagai para pelaku usaha mereka juga akan bisa mengembangkan usahanya sekaligus mengembangkan varietas-varietas baru.

Adapun MPPI menargetkan swasembada benih alam kurun waktu lima tahun ke depan. Sebab, lanjut Herman, untuk mewujudkan swasembada padi perlu swasembada benih padi. Begitu juga dengan komoditas lainnya karena kunci sukses swasembada, kata Herman, kedaulatan dan kemandirian pangan berada di benih.

Herman mengungkapkan, bahwa fokus MPPI, disesuaikan dengan kompetensi dan target negara. Misalnya, jika fokusnya pada padi, jagung dan kedelai, maka pihaknya akan fokus ke komoditas tersebut. Kemudian, baru fokus pada benih lain yang memberi konstribusi besar kepada kesejahteraan masyarakat.

Herman berujar, bahwa kendala yang dihadapi dalam penyerapan benih adalah persaingan dengan benih gratis. Namun hal tersebut coba diatasi dengan berbagi zona mana yang upaya khusus (upsus) mana yang tidak.

“Sehingga serapannya jadi lebih baik, sudah bisa 60 persen lah ya,” tuturnya. Namun Herman mengaku optimis serapan benih hingga akhir tahun bisa mencapai 80 persen.

Simak: Cegah Impor Pangan Berlanjut, Mentan Amran Ajak Masyarakat Kembangkan Bibit

Pewarta: Ricard Andhika
Editor: Ach. Sulaiman

Exit mobile version