NUSANTARANEWS.CO Di akhir tahun, Indonesia mengalami musibah besar akibat gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 terjadi pada 7 Desember 2016 pagi. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 derajat Lintang dan 96,24 derajat Bujur Timur, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.
Setelah gempa itu, BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 88 kali, yang terakhir pada Senin (12/12/2016) pukul 01.27 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,5. Gempa di Pidie Jaya telah menimbulkan kerusakan di tiga kabupaten, yaitu Pidie Jaya, Pidie, dan Bireuen.
Sebanyak 102 orang tewas akibat kejadian tersebut, yakni 96 jiwa di Pidie Jaya, 4 jiwa di Pidie, dan 2 jiwa di Bireuen. Adapun korban luka-luka akibat gempa sebanyak 857 orang dan jumlah pengungsi akibat gempa tersebut mencapai 83.838 orang. Di Kabupaten Pidie Jaya, pengungsi tersebar di Kecamatan Meurudue, Meurah Dua, Trieng Gadeng, Bandar Baru, Pante Raja, Banda Dua, dan Jangka Buya.
Di Kabupaten Pidie, pengungsi ditempatkan d Kecamatan Kembang Tanjong dan Bandar Baru. Adapun di Kabupaten Bireuen, titik pengungsian berada di Matang Menasah Blang, Masjid Matang Jareung, Masjid Al Ghamamah, dan Masjid Kandang. Gempa mengakibatkan 11.267 rumah di Pidie Jaya mengalami kerusakan, terdiri dari 2.874 rumah rusak berat dan 8.393 rumah rusak ketagori ringan.
Di Kabupaten Bireun, tercatat ada 56 unit rusak berat, 74 rusak sedang, dan 141 rusak ringan. Di Pidie, sebanyak 143 rumah megalami kerusakan.Pemerintah pusat menyebutkan rumah yang rusak total akan diberikan bantuan dana sebesar Rp 40 juta.
Sementara, bantuan kemanusiaan dari berbagai pihak terus diterima Posko Utama Tanggap Darurat Bencana Gempa Aceh. Bantuan logistik mulai dari makanan, air kemasan, tikar, selimut, pakaian, kelambu, dan sebagainya diberikan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, kelompok masyarakat maupun individu.
Selain menerima bantuan berupa barang, posko utama juga menerima bantuan berupa uang. Gempa bumi besar juga sempat melanda Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada 2 Maret 2016 malam.
Gempa berkekuatan 7,8 SR tersebut terjadi di 682 km arah barat daya Kepulauan Mentawai. Tidak ada tsunami akibat kejadian itu. Juga tidak ada korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. (Andika)