NUSANTARANEWS.CO – Sosok walikota Surabaya Tri Rismaharini menjadi akhir-akhir ini menjadi politisi yang paling ramai dibicarakan publik. Pasalnya, Risma tengah digadang-gadang sebagai bakal calon gubernur dari PDIP untuk bersaing melawan incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Berbagai spekulasi pun bermunculan seiring opini pencalonan Risma sebagai Gubernur DKI. Bahkan, sodoran nama yang tepat untuk menjadi bakal calon wakil gubernur pasangan Risma ikut muncul ke permukaan.
Direktur Budgeting of Centre Analisys Uchok Sky Khadafi mengatakan Risma merupakan sosok yang paling potensial melawan incumbent Ahok. Hanya saja, kata dia, Risma harus dipasangkan dengan sosok yang bisa menambah serapan dukungan di pilkada DKI nanti.
“Untuk pasangan Risma yang cocok 100 persen adalah yang harus dilakukan PDIP dengan cara mendekati PKB. Karena PKB itu punya mutiara terpendam yang bernama Luluk Nur Hamidah. Jadi, PDIP dan PKB harus memasangkan duet maut Risma dengan Luluk sebagai pasangan perempuan yang bisa mengalahkan kesombongan Ahok,” ujar Uchok di Bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/8).
Uchok mengatakan Luluk memiliki potensi kekuatan pendukung yang jelas. Di antaranya, kata dia, di organisasi sayap NU yakni Fatayat.
“Selain itu, sosok luluk sangat disukai dan dicintai di kalangan aktivis perempuan. Sehingga mau berkorban untuk membujuk ibu ibu sebagai kaum perempuan agar memilih gubernur dan wakil gubernur harus dari kaum perempuan saja,” ucapnya.
Disatu sisi, Uchok menambahkan, Risma begitu populer dan populis dikalangan kelas menengah ke bawah. Karena itu, lanjutnya, duet maut Risma dengan Luluk akan melahirkan sentimen positif dari calon pemilih di DKI.
“Dan publik akan kagum pada partai PDIP dan PKB karena dianggap rakyat sedang memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan rakyat. Pun rakyat yang selama ini akan memilih Ahok, akan berpindah untuk memilih idola mereka yang baru yaitu Risma-Luluk. Karena, pasangan Risma-Luluk adalah wajah kelembutan sebagai antitesa dari kesan Ahok yang berwajah kekasaran. Yang hobinya selalu mengusur rakyat miskin,” pungkasnya. (hatiem/red-01)