NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Media massa nasional tengah ramai oleh komentar politikus Partai Demokrat Andi Arief. Pasalnya, Andi Arief melalui akun twitter miliknya tanpa tedeng aling-aling menuding Prabowo Subianto seorang jenderal kardus.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) Bin Firman Tresnadi pernyataan Andi Arief yang menyebut Prabowo jenderal kardus merupakan indikasi jika Prabowo tidak memilih Aguas Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presdennya.
“Ini tentu akan berimbas dalam pertimbangan kembali Demokrat untuk berkoalisi dalam Pemilu 2019. Apakah tetap berkoalisi dengan Gerindra, PAN dan PKS, atau berpaling kembali kepada kubu Jokowi. Atau mungkin kembali menggagas poros ketiga bersama partai-partai yang kecewa karena jagoannya karena tak diusung sebagai cawapres,” kata Bin Firman kepada redaksi, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Menurutnya, dalam politik, segala kemungkinan sangat bisa terjadi, karena politik di Indonesia saat ini tak lagi meletakan platform perjuangan sebagai landasan berkoalisi.
“Hanya berbasiskan kepentingan untuk berkuasa saja,” ucapnya.
Bin Firman menambahkan, Demokrat harus bergegas mengambil sikap kembali. Sebab jika tidak, maka ini adalah jalan Demokrat untuk bubar karena Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengusulkan bagi partai yang tidak mengusung capres atau cawapres terancam didiskualifikasi pada Pemilu 2024. (red/bya)
Editor: Banyu Asqalani & Eriec Dieda
