Peneliti INDEF Sebut Pemerintah Sedang Menekan Habis-Habisan BUMN

Peneliti Institute Development of Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara. Foto Ucok Al Ayubbi/ NusantaraNews

Peneliti Institute Development of Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara. Foto Ucok Al Ayubbi/ NusantaraNews

NusantaraNews.co, Jakarta – Peneliti Institute Development of Economic and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, menyatakan saat ini Pemerintah sedang menekan habis-habisan BUMN. Penekanan tersebut salah satunya berupa penugasan-penugasan yang sulit dan memberatkan.

Bhima menilai kebijakan BBM satu harga yang saat ini sedang dinikmati oleh masyarakat khususnya berada pada Indonesia Timur, memang Populis, akan tetapi akan memberatkan Pertamina.

“Salah satunya penugasan BBM satu harga. ya bukannya kita menolak itu, tetapi sebaiknya dilakukan secara bertahap, misalkan lima daerah dulu dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, dengan ketimpangan yang paling tinggi itu kemudian yang dijakdikan BBM prem,ium satu harga bertahap,” ungkap Bhima, di Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Bhima menjelaskan Pertamina kaget dengan satu harga yang diinginkan oleh pemerintah, sementara harga minyak mentah semakin naik.

“Ada banyak daerah yang langsung satu harga, ya pertaminanya kaget sementara harga minya mentahnya selalu naik gitu ya,” tuturnya

Bhima meminta kebijakan tersebut untuk segera dievaluasi oleh pemerintah, agar tidak membebankan pertamina

“Ini harus dikoreksi adalah penugasan pemeritah harus melihat kondisi keuangan negara,” pungkasnya

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Achmad Sulaiman

Exit mobile version