NUSANTARANEWS.CO – Untuk mendongkrak kinerja Bank Jatim, Pemprov Jawa Timur (Jatim) telah mengucurkan anggaran Rp 400 Miliar dari APBD 2016. Harapannya, Bank Jatim bisa membantu proses pembangunan di Jatim.
Menurut Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan dengan adanya pinjaman tersebut, pihaknya selaku pemegang saham terbesar di Bank Jatim (BPD) berharap bisa memberikan pinjaman pada industri primer melalui program loan agreement, dengan skema linkage program kepada BPR milik Pemkab/Kota. Sampai dengan Desember 2016 realisasi kredit loan agreement baik penyaluran konvensional maupun syariah mencapai 23,62%.
“Ini merupakan solusi konkrit yang diberikan pemerintah kepada UMKM khususnya debitur industri primer. Kita harus memasukkan sebagian besar uang yang diterima pemerintah di industri primer, agar kesejahteraan petani bisa terangkat,” jelasnya di kantor Bank Jatim di Surabaya, Selasa (31/1/2017).
Pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini mengatakan BPD saat ini harus ikut fokus dalam pembangunan infrastruktur di Jatim misalnya Tol Legundi, Bunder, Krian, serta pembangunan sekolah-sekolah. Selain itu, ia juga tengah mendesain pembiayaan sarana investasi bekerjasama dengan penjaminan infrastruktur Indonesia, seperti yang telah dilakukan oleh RSUD Soetomo.
“Saya mengajak Bupati Walikota untuk pembangunan infrastruktur jangan menggunakan APBD tapi bekerjasama dengan perbankan, khususnya BPD. Disamping itu harus didukung oleh biaya retribusi online, sehingga bisa dilakukan tracking system,” jelasnya. (Three)