HukumPolitik

Pemerintah Harus Libatkan Elemen Masyarakat Cegah Terorisme dan Radikalisme

NUSANTARANEWS.CO – Pikiran radikal harus dicegah dan ditangkal sejak dini. Sebab, masalah terorisme tidak hanya bicara tentang ideologi semata. Tapi, ada hal lain yang juga patut diperhatikan secara saksama, yakni perihal ketidakseimbangan sosiologis.

Demikian analisa pengamat intelijen Susaningtyas Kertopati saat memberikan pernyataan menanggapi tragedi teror bom di Samarinda beberapa hari lalu. Tragedi nahas ini tentu terjadi bukan tanpa sebab. Ada kemungkinan banyak faktor yang melatarinya, apalagi yang menjadi korban adalah seorang anak kecil yang masih terbilang bocah. Bagaimana masyarakat luas tidak marah, tindakan pembunuhan nyawa manusia itu telah mengusik ketenangan, ketentraman, kedamaian kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, perempuan yang akrab disapa Nuning berpendapat, program deradikalisasi harus menggunakan pendekatan yang tepat, termasuk pendekatan sosial budaya. Di mana masyarakat juga harus diajak dan dilibatkan untuk berperan aktif mengawasi lingkungannya agar terbebas dari hadirnya paham radikal di tengah-tengah warga.

Salah satu hal yang dihimbaunya ialah perihal proses pelaporan identitas warga yang harus kembali dibenahi dan dijalankan dengan baik.

Baca Juga:  Jelang Debat Perdana Pilgub Jatim, Risma-Gus Hans Pede Tampil Prima

Atas peristiwa di Samarinda, Nuning mengatakan tidak perlu menyalahkan Polri, TNI dan BIN. Sebab, seluruh elemen masyarakat juga sama-sama punya tanggungjawab secara bersama untuk mencegah dan menangkal tindakan kejam dan keji berupa teror tersebut.

“Jadi tentu saja kita tak dapat hanya menyalahkan Polri, TNI, BIN dalam menilai keberadaan terorisme di negara kita, seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu melawan terorisme ini,” kata Nuning kepada Nusantaranews.co di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Pola penanganan yang integratif wajib diupayakan pemerintah dalam waktu dekat. Kasus di Samarinda adalah bukti paling anyar bahwa pemerintah masih belum solid dan belum integratif dalam agenda pencegahan dan penanggulangan terorisme dan radikalisme di tanah air.

“Untuk penanganan terorisme dan radikalisme, dengan adanya program khusus pemerintah untuk ketahanan masyarakat dan bangsa mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, dengan semangat Bhineka Tunggal Ika, tujuan untuk pembinaan dan pengawasan, meningkatkan kepedulian  dan toleransi, di mana beberapa tahun belakangan ini sudah kehilangan rohnya,” imbau Nuning. (Sego/Red)

Related Posts

1 of 76