NUSANTARANEWS.CO – Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) menilai rencana Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 atau Demo 212 adalah bentuk kepedulian umat Islam terhadap tegaknya nilai-nilai keadilan, kesejajaran, kemanusiaan, dan kepedulian terhadap tegaknya panji Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
KB PII menilai sangat naif jika ada pejabat atau siapapun yang menganggap rencana aksi tersebut adalah makar atau ingin meruntuhkan negara.
“Ingat, sejak zaman penjajahan hingga detik ini, umat Islam selalu berada di garda depan dalam menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan apa pun termasuk PKI,” kata Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada dalam siaran pers yang diterima, Kamis (24/11/2016).
Menurut Nasrullah, langkah tanggap pemerintah dalam hal ini TNI/Polri untuk mencegah adanya kelompok lain yang akan menunggangi aksi itu perlu kita apresiasi sebagai upaya preventif dan rasa cinta kepada umat Islam.
“Namun, hendaknya gunakanlah kalimat dan pilihan kata yang pas, tepat dan cerdas dalam berucap, apalagi sebagai pejabat publik. Penggunaan kata ‘makar’ bisa menimbulkan persepsi yang beragam,” katanya.
Dia pun berpesan, umat Islam santun dalam menyampaikan hak pendapatnya pada 2 Desember 2016. “Tugas TNI/Polri adalah mengawal aksi damai umat Islam dengan senyum keramahan dan senyum kesejukan,” kata Nasrullah. (Andika)