NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menekankan bahwa alasan gagalnya Partai Demokrat merapat ke koalisi untuk mendudukung Jokowi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang bukan karena faktir Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.
Bantahan tersebut disampaikan Ahmad Basarah karena Megawati dinilai sebagap pemimpin PDI-P yang profesional dimana tidak pernah membawa urusan pribadi ke dalam persoalan politik praktis.
“Bu Mega itu sangat profesional memimpin parpol. Tidak pernah membawa urusan pribadi dalam politik. Bisa cek kerja sama PDIP dengan Demokrat di pilkada banyak sekali. Jadi tidak ada persoalan,” katanya Wakil usai menjadi pembicara di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Rabu (1/8/2018).
Basarah juga menegaskan, terkait siapa cawapres Jokowi yang diusung partai koalisi, sepenuhnya keputusan ada di tangan Jokowi selaku penanggung jawab koalisi. “Beliau (Jokowi) sudah mengatakan memberikan tempat kepada Demokrat kalau ingin bergabung,” ujarnya.
“Nah, mengapa Partai Demokrat belum menindaklanjuti pintu yang telah dibuka oleh Pak Jokowi itu? Saya kira menjadi problem bukan pada posisi Bu Mega,” imbuh Basarah.
Basarah menjelaskan, Jokowi telah mengantongi satu nama yang telah dipilih menjadi cawapres pendambingnya di Pilpres 2019 mendatang. Satu nama tersebut pun telah disepakati bersama enam partai pendukungnya melalui pertemuan di Istana Bogor.
“Mengenai cawapres Jokowi berdasarkan hasil kesepakatan pertemuan enam ketua umum partai politik dan Presiden Jokowi di Istana Bogor seminggu yang lalu, telah disepakati dalam pertemuan itu bahwa enam ketua umum partai politik telah menyepakati satu nama yang telah disepakati menjadi calon wakil presiden Pak Jokowi,” kata dia.
Namun ketika ditanya siapa nama tersebut, Basarah enggan menjawab karena dalam forum itu telah disepakati jika Jokowi akan mengumumkan sendiri siapa yang akan mendampinginya nanti. Termasuk kriteria kapan dan dimana akan diumumkan, Basarah mengaku menyerahkan hal itu sepenuhnya pada Jokowi.
Basarah pun menduga jika Jokowi lebih memilih mengumumkan cawapresnya di hari-hari terakhir menjelang pendaftaran. “Dugaan saya dengan dengan konstelasi yang ada sekarang, Pak Jokowi akan mengambil tempo pada saat-saat terakhir calon presiden dan calon wakil presiden,” ucapnya.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana