Partai Golkar Bertekad Merebut Kembali Kejayaan di Kaltara

Partai Golkar bertekad merebut kembali kejayaan di Kaltara.
Partai Golkar bertekad merebut kembali kejayaan di Kaltara.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Partai Golkar bertekad merebut kembali kejayaan di Kaltara. Usai menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Partai Golkar akan semakin merapatkan barisan. Kepengurusan di tingkat Kecamatan, Desa hingga kepengurusan di tingkat Ranting yang ada di Kalimantan Utara akan lebih diberdayakan

“Target kita adalah memenangi Pemilu 2024. Terutama di Nunukan,” ungkap Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi Kalimantan Utara, Daniel Barung, Senin (31/5).

Menurut Daniel, kemenangan di Nunukan yang ditarget oleh Partai Golkar bukan tanpa alasan. Karena secara historis, Partai Golkar pernah memimpin perolehan suara di Pemilu 1999.

Sebagaimana diketahui, ada 48 Parpol yang ikut berkompertisi pada Pemilu 1999. Namun yang mampu menempatkan kadernya untuk duduk di kursi Legislatif hannya ada 4 Parpol yakni Partai Golkar (11 perwakilan), PD Perjuangan (4 perwakilan), PPP (2 ka), PAN (1 perwakilan) ditambah 2 perwakilan dai ABRI

“Maka dengan kebersamaan para pengurus dan simpatisan, kami optimis bahwa kejayaan tersebut akan dapat direbut kembali,” tegas Daniel.

Kabar cukup menggembirakan, ungkap Daniel, banyak para simpatisan hingga kader yang selama ini vakum telah menyatakan diri terpanggil untuk kembali memperkuat perjuangan partai.

“Terutama di Nunukan, pasca Musda digelar, tak sedikit kader yang selama ini vakum, menyatakan kesiapanya untuk bergerak lagi. Hal tersebut sangat mungkin karena faktor Ketua DPD nya yang low profil dan enerjik,” ujarnya.

Diketahui, dalam Musyawarah Daerah – V Partai Golkar Kabupaten Nunukan, salah satu kader Partai Golkar di Nunukan, Siti Raudah Arsyad dimamanatkan untuk memimin DPD Golkar Kabupaten Nunukan selama 5 tahun kedepan.

Politisi yang juga Anggota DPRD Kabupaten Nunukan itu akan meneruskan kepemimpinan Golkar dari Ketua sebelumnya yakni Hj. Asmah Ghani yang tak lain adalah Ibu kandung nya sendiri. Seperti diberitakan sebelumnya, Hj Asmah Ghani meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Ketika disinggung mengenai hal-hal yang akan dilakukan, Daniel enggan membeberkan lantaran hal tersebut adalah bagian dari strategi. Namun Daniel memastikan konsolidasi tidak akan sama dengan sebelumnya.

“Terlebih dalam kondisi pandemi ini kita dituntut untuk lebih pintar dan memberikan kontribusi politik yang sehat,” tuturnya. (ES)

Exit mobile version