Puisi Febby Lintang
Palestine
Semilir angin dingin menusuk tulangku..
Enggan ku terbangun
Mentari menyembul dan embun di rerumputan menyambut pagi..
Indahnya pagi terlewatkan
Kupandangi nanar pesawat televisi
Mayat bergelimpangan
Anak anak menjerit ketakutan
Tangisan memilukan bagaikan sembilu
Perang dan kekejaman mencengkram saudaraku
Saudaraku di Tanah Palestina
Angkara murka dan keserakahan zionis bak pemacu berbagai teror
Tanah yang subur dan damai berubah menjadi arena perang berkepanjangan.
Tanah yang merdeka berubah laksana neraka
Mayat bergelimpangan
Jeritan terus terngiang
Tangisan pun tak lagi berair mata
Tanah yang menjadi tempat suci kaum Muslim Nasrani dan Yahudi
Kini kehilangan toleransinya
Masjid yang begitu indah dan suci
Kau hancurkan
Saudara kami kau larang beribadah
Barikade bersenjata menghalangi kesucian doa.
Kembali kupandangi televisi
Air mata terjatuh
Kepedihan menyesakan dada menorehkan luka berirama nestapa
Saudara kami tersakiti
Saudara kami teraniaya
Saudara kami menangung derita
Dimanakah kemanusiaan ?
Dimanakah keadilan?
Dimanakah Rasa Cinta..?
Haruskah terus saling membenci?
Haruskah terus saling mendendam?
Akankah datang hari dimana kedamaian menjadi energi?
Kapankah Keadilan akan menghampiri
Membawa Damai
Menghapuskan dendam
Menghapuskan kedzaliman
Wahai Tuan tuan besar
Apakah nafsu berkuasa terlalu besar bagi kalian.
Kau korbankan nyawa yang tak berdosa
Kau tutupi nalar dan hatimu
Kau tonjolkan Arogansimu..
Wahai Kau yang merasa hebat
Tak sadarkah kalian begitu laknat
Berwajah manusia berhatikan iblis mengatasnamakan kekuasaan
Kalian tebarkan aksi menakutkan
Mematikan
Kami hanya mampu berdoa dan meminta
Agar ini segera berakhir
Agar tanah yang suci kembali suci
Tanah yang indah kembali merdeka
Tanah yang luhur kembali damai seperti sedia kala..
Agar Palestina kembali Merdeka
Free Palestine
Save Humanity
Cibubur 26 Juli 2017
Baca: Puisi-puisi Nusantaranews.co yang lain
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].