NUSANTARANEWS.CO – Clare Hollingworth, perempuan perang yang pertama kali menyampaikan kabar bahwa pasukan Jerman siap menyerang Polandia pada awal Perang Dunia II tutup usia pada usia 105 tahun. Ajal menjemput Clare di Hong Kong usai dirinya menetap di sana sejak 1980-an silam.
Clare adalah saksi serbuan ratusan tank Jerman ke Polandia pada Agustus 1939. Saat itu, usia Clare baru 27 tahun. Laporan Clare awalnya tidak membuat orang percaya sebelum akhirnya perang benar-benar meletus. Waktu itu, kantor beritanya menerbitkan laporan dan tulisan Clare di halaman terdepan dengan judul “1.000 Tank Berkumpul di Perbatasan Polandia. Sepuluh Divisi Dilaporkan Siap Melakukan Serangan Cepat”. Laporan ini dengan segera mendunia.
Clare Hollingworth lahir di Leicester pada tanggal 10 Oktober 1911 dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di sebuah peternakan. Namun, di hari ketiganya menjadi seorang jurnalis, Clare mulai dikenal dunia sebagai seorang jurnalis jempolan. Utamanya terkait beritanya yang mengabarkan tentang dimulainya Perang Dunia II.
Sejak saat itu, Clare pun terkenal sebagai jurnalis zona perang dan konflik. Dilansir Telegraph, sepanjang karirnya Clare telah malang melintang ke Palestina, Vietnam, China saat Revolusi Budaya dan Perang Sipil di Aljazair. Kedalaman wawasan teknis, taktis dan strategis dalam setiap peliputan membuat Clare dikenal sebagai seorang jurnalis sejati.
Clare menetapkan dan memantapkan hatinya pada karir menulis sudah sejak dini. Hal itu dimulai sejak dirinya sering mendengar orang-orang bicara tentang Perang Dunia I serta bicara soal pertempuran. Alhasil, Clare pun menjadi tertarik pada perang, yang sekaligus mengantarkannya menjadi seorang jurnalis perang dan dikirim ke kawasan-kawasan konflik.
“Clare Hollingworth adalah jurnalis yang jempolan. Dia adalah inspirasi bagi semua wartawan, khususnya bagi para perempuan,” ujar Chris Evan, seorang editor Telegraph.
Sampai kini, dalam berbagai literatur, Clare Hollingworth dikenal sebagai seorang jurnalis dan pengarang Inggris yang dikenal sebagai koresponden perang pertama yang melaporkan pecahnya Perang Dunia II. (Sego/ER)