Lintas NusaPolitik

Norhayati Andris: Pasangan ZIAP Adalah Jawaban Untuk Permasalahan di Kaltara

Norhayati Andris: Pasangan ZIAP adalah jawaban untuk permasalahan di Kaltara.
Norhayati Andris: Pasangan ZIAP adalah jawaban untuk permasalahan di Kaltara. Foto: Politisi PDIP yang juga Ketua DPRD Kalimantan Utara, Norhayati Andris.

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Norhayati Andris: Pasangan ZIAP adalah jawaban untuk permasalahan di Kaltara. Politisi PDI Perjuangan ini mengakui bahwa  Kalimantan Utara adalah provinsi termuda di Indonesia yang ibarat anak masih belia. Namun Ketua DPRD Provinsi Kaltara tersebut membantah anggapan jika Kaltara minim sumber daya.

“Kalimantan ini dari segi SDA dan SDM sangat kaya. Hanya selama ini pengelolaannya yang kurang maksimal,” tutur Norhayati kepada Pewarta di Nunukan, Selasa (15/9).

Banyak hasil budidaya Petani selama ini tak mampu merambah pasaran lantaran kurang perhatian pemerintah Provinsi Kaltara. Sebut saja, beras Adan yang seharusnya menjadi komoditi unggulan dan dapat menjadi salah satu ikon Kaltara namun hingga kini seperti tak terakomodir.

“Beras Adan hasil padi organik masyarakat Krayan itu apabila diakomodir dengan baik, akan menjadi komoditas unggulan Kaltara lho. Belum lagi sumber daya alam lainnya,” ungkapnya

Belum lagi dari sektor bahari seperti tambak dan hasil laut lainnya yang terbilang sangat melimpah namun karena kurang mendapat support sehingga hasil laut dan budidaya nelayan di Kaltara tak sedikit yang dijual ke Negara tetangga.

Baca Juga:  Terkait Kasus Bimo Intimidasi Wartawan, Kabid Irba Dinas PSDA Cilacap Bantah Terlibat

“Ironisnya lagi, hasil nelayan kita dijual ke Malaysia secara ilegal. Padahal jika memang pemerintah provinsi mempunyai niat, bisa kok kita bikin pengalengan. Yang dengan adanya pengalengan itu, tentu akan menambah penghasilan nelayan, juga akan menyerap tenaga kerja,” ujarnya

Alam Kaltara, ungkap Norhayati, bagaikan zamrud yang terpendam di Perbatasan. Begitu banyak potensi alam yang apabila benar – benar dikembangkan, bukan hanya setara akan tetapi akan lebih dari daerah lain.

Ia mengungkapkan. Banyak tempat DI Kaltara yang apabila Pemprov Kaltara peka, tempat tersebut dapat menjadi destinasi wisata unggulan. Begitu pula dengan budayanya yang jika diakomodir dengan baik, sangat mungkin Kaltara akan menjadi tujuan wisata dunia.

“Hampir selama Kaltara ini terbentuk dan resmi menjadi Provinsi, pariwisata boleh dibilang jalan ditempat. Padahal alam Kaltara serta budaya masyakatnya sangat berpotensi menjadi destinasi wisata yang dari hal tersebut tentu akan menopang perekonomian rakyat,” paparnya.

Atas dasar keprihatinan dan kepedulian itulah menurut Norhayati, pasangan Zainal Arifin Paliwang – Yansen Tipa Padan terpanggil ikut Pilkada 2020.

Baca Juga:  RAB Kulon Progo Bagikan Ratusan Kotak Makanan dan Snack untuk Tukang Ojek, Tukang Becak, dan Tukang Parkir

Norhayati juga menegaskan, Zainal Arifin Paliwang maupun Yansen TP ikut Pilkada bukan semata – mata karena ingin berkuasa. Namun karena ingin mengajak masyarakat Kaltara untuk bersama – sama terlibat dalam mewarnai daerahnya.

“Lebih tepatnya menjadi pelayan rakyat Kaltara dan akan menjadi jawaban atas persoalan-persoalan di Kaltara,” pungkasnya.

Diketahui, Bakal Calon Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang pernah menjabat sebagai Wakapolda Kaltara sebelum akhirnya dipromosikan ke Bareskrim Mabes Polri dengan jabatan sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II.

Sementara Yansen TP adalah Bupati Malinau selama 2 periode terhitung mulai tahun 2011 hingga sekarang. Diusung oleh PDI P, Gerindra, PPP, Partai Demokrat dan didukung Partai Gelora, pasangan yang dikenal dengan sebutan ZIAP tersebut ikut Pilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kaltara melalui Pilkada Serentak 2020 mendatang. (ES)

Related Posts

1 of 3,049