NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Partai-partai peserta pemilu 2024 yang lolos dan duduk di Senayan hasil pemilu 2019 lalu, tampaknya akan tetap setia menggunakan nomor urutnya di Pemilu mendatang, salah satunya adalah partai Gerindra. Partai berlambang kepala burung garuda tersebut, dalam pemilu 2019 lalu menggunakan nomor urut 2.
Sekedar diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pemilu. Hal ini untuk mengakomodir sejumlah aturan untuk melaksanakan gelaran Pemilu 2024.
“KPU RI sudah menerima Perppu Pemilu tersebut dan hari ini, Rabu (14/12). KPU akan segera menerbitkan Perubahan PKPU Nomor 4 Tahun 2022 khususnya berkenaan dengan Pasal 137 beserta lampirannya terkait dokumen pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu,” kata Anggota KPU RI Idham Holik di Jakarta.
Dalam Perppu tersebut, lanjut Idham, disebutkan bahwa Partai politik tersebut dapat menggunakan nomor urut yang sama pada Pemilu 2019 atau mengikuti penetapan nomor urut partai politik peserta pemilu yang dilakukan secara undi dalam sidang pleno terbuka KPU.
Bendahara Gerindra Jawa Timur Gus Fawait menyambut baik keputusan DPP Gerindra yang memutuskan tetap memakai nomor urut 2 dalam pemilu 2024 mendatang .Alasannya, nomor urut 2 merupakan simbol V atau Victory.
“Nomor 2 itu Victory atau kejayaan sehingga kami yang di daerah mendukung penuh keputusan DPP yang tetap menggunakan nomor urut 2 dan kemenangan itu ada didepan mata,” jelas pria asal Jember ini, Rabu (14/12).
Presiden LSN (Laskar Sholawat Nusantara) ini mengatakan selain masih digunakan nomor urut 2 tersebut yang merupakan simbol kemenangan, beberapa survei dari beberapa lembaga survei selalu menunjukkan keunggulan Gerindra dan menjadi bagian parpol papan atas.
“Insya Allah dengan angka 2 bagi Gerindra sebagai hoki untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024 mendatang,” jelas Gus Fawait.
Tak hanya itu, lanjut Gus Fawait, hal ini tentunya berkaitan dengan logistik pemilu. Butuh biaya besar untuk mencetak ulang alat peraga kampanye jika harus berganti nomor urut.
“Tentunya akan membutuhkan biaya ratusan juta rupiah. Kalau cetak ulang tentunya pemborosan. Dengan tetap menggunakan nomor urut 2 yaitu nomor lama bisa dikata anggaran bisa dihemat dan supaya juga Pemilu ini tidak mahal,” jelasnya.
Di Jakarta, Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Habiburokhman menekankan pihaknya tak akan mengundi nomor urut parpol di Pemilu 2024. Habiburokhman menyampaikan sikap itu terkait dengan logistic pemilu.
“Kalau Gerindra sih ikut saja. Kalau memang diperkenankan tetap, tentu kita tetap karena terkait juga dengan logistik pemilu,” kata Habiburokhman. (setya)