NUSANTARANEWS.CO – Sekalipun bukan sebagai kerajaan tertua di Nusantara, namun Majapahit merupakan satu-satunya kerajaan terbesar yang pernah dimiliki oleh Nusantara. Luasnya jangkauan kekuasaan hingga daratan Thailand telah menasbihkan kerajaan yang berpusat di Jawa Timur ini sebagai kekuatan poros baru di Asia Tenggara.
Namun cerita-cerita kejayaan Majapahit itu, kini hanya menyisakan puing-puing bangunan yang masih terjaga hingga hari ini. Salah satunya berada di situs Trowulan, Mojokero, Jawa Timur. Karena itu, tak ada salahnya kita kembali melakukan napak tilas pada tahun baru kali ini dengan menengok ulang kemegahan peradaban Majapahit.
Kerajaan Majapahit meninggalkan banyak situs sejarah yang menarik untuk dikunjungi, tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur:
Candi Brahu merupakan cagar budaya yang berada di bekas jantung ibukota Majapahit, sekarang Mojokerto Jawa Timur. Secara administratif, Candi Brahu terletak di kompleks situs arkeologi Trowulan. Persisnya berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Konon candi yang memiliki ukuran 22,5 m x18 m ini, dulunya digunakan tempat untuk melakukan kremasi (pembakaran) jenazah para raja-raja Majapahit. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah prasasti tahun 861 Saka yang ditulis oleh Mpu Sendok.
Berdasarkan arsitektur, bangunan candi berbahan dari batu bata merah yang disusun melalui sistem tumpang dengan tinggi mencapai 20 meter. Kekhasan dari bangunan ini nampak pada dinding-dindingnya yang bersifat sistem berundak.
Gapura Wringin Lawang menyuguhkan arsitektur bangunan khas ala candi di Jawa Timur. Komplek bangunan bersejarah ini berada di Dukuh Wingin Lawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Secara fisik bangunan Gapura Wringin Lawang memiliki tinggi 13,79 meter dengan luas lahan sebesar 616 meterpersegi. Corak dari gapura ini disebut model “Candi Bentar” atau “Gapura Gapit” atau “Gapura Belah”. Sebagaimana candi-candi di Jawa Timur, corak bangunan Gapura Wringin Lawang ini berbahan dari batu bata merah.
Candi Jabung merupakan candi Hindu yang berada di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolonggo, Jawa Timur. Tak jauh berbeda dengan corak candi-candi di Jawa Timur, Candi Jabung memiki corak bangunan yang ramping mengerucut ke atas.
Berdasarkan usianya, Candi Jabung memiliki umur yang sangat tua. Dimana sekitar abad 12, bangunan ini berdiri, di bawah kekuasaan kerajaan besar Majapahit. Sama halnya dengan candi-candi pada umumnya, Candi Jabung dijadikan sebagai tempat beribadah orang-orang Hindu di Probolinggo pada masanya. Masyarakat sekitar mempercayai, jika candi ini dulunya digunakan oleh Raja Hayam Wuruk sebagai tempat persinggahan saat memantau beberapa wilayah di area Jawa Timur.
Situs peninggalan kerajaan Majapahit ini terletak di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Air terjun setinggi 200 meter ini merupakan, salah satu air terjun di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Tertinggi di tanah Jawa dan tertinggi kedua di Indonesia.
Di balik air terjun utama terdapat sebuah goa dimana untuk mencapainya sangat sulit karena harus melewati kolam air seluas 25 m2 yang ada tepat di bawah air terjun tersebut. Kedalaman kolam ini sekitar 7 m dan memiliki arus air yang sangat deras. (Red-01)