Politik

Modernisasi Alutsista TNI AD: Pandur II 6×6 Positif Diakuisisi

NUSANTARANEWS.CO – Positif, panser Pandur II sudah diakuisisi oleh TNI AD. Tidak hanya panser Pander II 8×8 yang diakuisisi, melainkan juga Panser Pandur 6×6. Akuisisi ini secara resmi dinyatakan oleh KSAD Jenderal TNI Mulyono dalam Rapat Pimpinan TNI AD 2017, beberapa waktu lalu.

Analis Alutsista dari Indomiliter Haryo Adjie menilai bahwa, dengan memilih ranpur (kendaraan tempur) lapis baja berpenggerak 6×6, maka posisinya akan sejajar dengan panser Pindad Anoa 6×6.

Pandur II 6×6, seperti disebutkan di laman General Dynamic European Land Systems, pada dasarnya dibagi ke dalam sub varian Short Wheel Base (SWB) dan Long Wheel Base (LWB).

“Berangkat dari platform APC (Armored Personel Carrier), seperti halnya Pandur II 8×8 maka panser Pandur 6×6 juga dapat di setting dalam berbagai versi, kasta paling tinggi Pandur 6×6 dapat dipasangi kubah meriam kaliber 90 mm, atau kalau mau bisa juga dihadirkan sebagai peluncur mortir kaliber 81 mm (indirect fire),” tulis Haryo Adjie.

Baca Juga:  Marli Kamis Serahkan Formulir Bakal Calon Bupati Nunukan Ke Partai Demokrat

Menurut dia, baik varian SWB dan LWB dimuati oleh 3 awak, yakni komandan, pengemudi, dan penembak. Lain dari itu spesifikasnya mulai berbeda. Bila varian SWB hanya bisa membawa 6 pasukan, maka varian LWB dapat membawa sampai 8 pasukan. Bobot tempur Pandur 6×6 SWB 15,5 ton, sementara Pandur 6×6 LWB 16,5 ton. Begitu pula untuk payload, Pandur 6×6 SWB kapasitas payload-nya 4 ton, dan Pandur 6×6 LWB 5 ton.

“Bicara soal proteksi, spesifikasi SWB dan LWB untuk yang ini menyatu, yaitu mendukung model modular, dimana pihak pabrikan merancang panser untuk mampu menahan terjangan granat berpeluncur roket (RPG), tidak itu saja stuktur bodi bagian bawah dengan ground clearance 0,43 meter juga dipersipakan untuk menahan imbas ledakan dari ranjau dan IED,” paparnya.

Haryo menyebu bahwa, Pandur 6×6 disokong mesin diesel Cummins ISC 350 enam silinder dengan direct fuel injection, turbo charged dengan pendingin air/air boost. Dari mesin tersebut didapatkan output kekuatan mesin 221 kW – 335 kW. Transmisi panser sudah mengadopsi otomatis dengan enam gigi maju dan satu gigi mundur.

Baca Juga:  Marthin Billa Kembali Lolos Sebagai Anggota DPD RI di Pemilu 2024

“Pandur 6×6 secara teori dapat dibawa melaju sampai kecepatan 105 km per jam. Seperti saudaranya, Pandur 6×6 juga dapat mengarung tanpa persiapan khusus, dengan kombinasi putaran roda dan dua water jet propeller. Panser ini dapat berenang dengan kecepatan 11 km per jam,” katanya.

Dengan kapasitas bahan bakar penuh (250 liter), katanya, Pandur 6×6 SWB dan (300 liter) Pandur 6×6 LWB dapat beroperasi hingga jarak 750 km. Pandur I 6×6 diperkenalkan pada tahun 1996, sedangkan generasi yang lebih baru Pandur II 6×6 dirilis pada tahun 2001. “Hingga kini Pandur II telah dipakai oleh AD Austria, Kuwait National Guard, Amerika Serikat, AD Belgia, dan AD Slovenia,” tandas Haryo.

Adapun Spesifikasi Pandur II 6×6 sebagai berikut:
– Panjang: 5,8 meter (SWB)/ 6,32 meter (LWB)
– Lebar: 2,5 meter (SWB)/ 2,50 – 2,67 meter (LWB)
– Tinggi: 2,06 meter (SWB)/ 2,08 meter (LWB)
– Ground clearance: 0,43 meter
– Radius putar: 8,25 meter (SWB)/ 8,75 meter (LWB)
– Side slope: 40%
– Gradient: 70%
– Sistem elektrik: 24 V

Baca Juga:  Mulai Emil Hingga Bayu, Inilah Cawagub Potensial Khofifah Versi ARCI

(Sule)

Related Posts

1 of 28