Militer Turki Mengakui Tentaranya Serang Militan Kurdi di Afrin

Para pejuang wanita Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Foto: REUTERS

Para pejuang wanita Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG). Foto: REUTERS

NUSANTARANEWS.CO – Militer Turki mengakui tentaranya melepaskan tembakan ke posisi Kurdi di wilayah Afrin pada hari Jumat dan Sabtu. Turki menyebut, tembakan tersebut untuk menyerang tempat yang dijadikan persembunyiaan militan dari tiga kelompok Kurdi yakni Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Partai Uni Demokrat (PYD) dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).

Afrin adalah sebuah distrik juga kota di Suriah Utara yang masuk dalam wilayah Republik Arab Suriah. Distrik Afrin ini sejak 2012 di luar kendali pemerintah Suriah karena dijadikan sebagai ibu kota Afrin Canton oleh Kurdi dan merupakan bagian dari wilayah Aleppo.

Turki tampaknya sangat serius dengan rencananya untuk menghalangi Amerika Serikat menciptakan tentara baru yang terdiri dari orang-orang Kurdi di Suriah. Dan diketahui, sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menghancurkan tentara buatan AS tersebut sebelum benar-benar diorganisir dan beroperasi di perbatasan Suriah.

Turki menganggap PKK, PYD dan YPG adalah organisasi teroris yang berbasis di perbatasan Turki Suriah. Belakangan, AS berencana memanfaatkan orang-orang Kurdi untuk kembali menciptakan perang di Suriah setelah ISIS lumpuh.

Militer Turki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters menyebutkan bahwa militan Kurdi sebelumnya telah melancarkan serangan terlebih dahulu ke posisi tentara Turki di perbatasan. Sehingga, serangan Turki tak lebih hanyalah sebagai sebuah respon dan balasan, serta operasi akan terus dilanjutkan meskipun mendapat kecaman dari berbagai kalangan.

Bagi Turki, militan Kurdi adalah ancaman serius terhadap keamanan negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan ini.

Sementara Menteri Pertahanan Turki Nurettin Canikli memastikan bahwa operasi tentara Turki di wilayah tersebut dimulai dengan tembakan lintas batas dari artileri-artileri. Namun, Canikli memastikan pasukannya tidak akan memasuki wilayah Afrin yang dijadikan markas Kurdi karena wilayah tersebut masih masuk dalam kedaulatan Suriah. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version