NUSANTARANEWS.CO, Tepi Barat – Militer Israel mengawal aksi perusakan para pemukim Zionis di desa Burqa di Barat Laut Nablus, Tepi Barat pada hari Senin 19 Februari 2024. Para pemukim terlihat dengan bebas meleparkan bom molotov ke rumah-rumah penduduk dan menghancurkan kendaraan-kendaraan yang parkir.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa pasukan Israel terlihat membiarkan aksi perusakan tersebut, bahkan pasukan Israel menutup semua jalan utama menuju desa tersebut.
Menurut WAFA, pasukan Israel menggunakan gas air mata dalam jumlah besar dan mencegah ambulans menjangkau korban luka.
Sebelumnya, pemukim Zionis Israel juga dilaporkan dengan dukungan tentara telah mengambil alih sebidang tanah milik warga Palestina di selatan Yerusalem dengan memasang kawat berduri.
Di bawah pemerintahan Benjamin Netanyahu, aksi kekerasan pemukim Zionis terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat pesat, seiring dengan perang di Gaza dan serangan 7 Oktober Hamas – dimana warga Palestina dipaksa mengungsi.
Menurut PBB, sejak Oktober, lebih dari 1.000 orang – termasuk ratusan anak-anak – telah dipaksa oleh pemukim dan tentara Zionis Israel untuk meninggalkan rumah mereka.
Rezim Zionis juga telah mempersenjatai para pemukim di Tepi Barat dengan membagikan ribuan senjata atas inisiatif Kementerian Keamanan Nasional Israel.
Menurut Peace Now, LSM pengawas Israel melaporkan bahwa pemukim Zionis telah mendirikan 26 pos terdepan di Tepi Barat. Laporan itu juga menghubungkan peningkatan pembangunan pemukiman ilegal dengan kebijakan supremasi Yahudi dari pemerintah Israel.
Bukan itu saja, organisasi masyarakat sipil Don’t Buy Into Occupation (DBIO) pada bulan Desember melapaorkan bahwa lembaga-lembaga keuangan Eropa terus menyediakan miliaran dolar untuk mendukung pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. (AS)