Membincang soal hoax yang kian marak menjadi salah satu alasan anak-anak yang terikat dalam IPNU-IPPNU Ranting Jepang untuk menyajikan sebuah konten fakta, dan tidak merugikan siapapun. Terlebih, menulis akan bermanfaat bagi khalayak umum yang terpenting bisa dipertanggung jawabkan asal-usul sumbernya.
Usai lulus dari LDJ (Latihan Dasar Jurnalistik) yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, yakni, Inayatun Ni’mah, Zahra, dan Alya Yusrul Hana berkomitmen untuk istiqamah menulis. Dari artikel, cerpen dan berita, mereka menyempatkan waktu untuk menulis dari kesibukan sekolah disela-sela pemadatan pra-ujian nasional tahun depan yang tinggal menghitung bulan.
Bahkan di antara mereka dengan lugas menginisiasi untuk membuat tulisan yang nantinya akan menjadi suguhan bacaan bagi masyarakat Desa Jepang khususnya. Hingga akhirnya mereka bertiga mendapat partner yang jelas dan mau membudayakan literasi yang santun di antaranya, Ulul, Budi, Ilan, Alfika, Rizqi, Ridwan, dan Irfan.
Mereka beragam dari berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Kudus, dari SMP, MTS, SMK dan MA. “Kita saling bekerja sama untuk menerbitkan sebuah bacaan, dan tercetuslah Buletin per II (dua) bulan sekali akan terbit turut menghiasi informasi yang jelas bagi warga Desa Jepang,” kata Ina selaku Pimred.
Untuk itu, kami juga bekerja sama dengan yayasan yatim-piatu Al-kamal NU Jepang yang sudah berkiprah puluhan tahun dalam ‘ngerumat’ anak-anak yatim-piatu hingga membiayai sekolah mereka.
Ina mengatakan lagi, “Sebagai generasi yang akan mebawa kemana arah negeri ini berlaju, kita sebagai pelajar juga harus sadar betapa pentingnya dunia literasi, yang lebih ironi, tanpa literasi, kita akan lebih ketinggalan jauh dari negara-negara dengan minat baca yang hanya berapa kian persen.”
Ketika banyak peluang di depan kita menulis, kenapa tidak kita mulai sekarang untuk lebih giat membaca dan menulis.
Rencananya pertengahan November mendatang buletin yang kami namai Al-Kamal akan beredar di masyarakat Desa Jepang.
Penulis: Fakhrudin/Editor: Redaksi/NusantaraNews