NUSANTARANEWS.CO – Bersamaan dengan adanya peluang berinvestasi di Indonesia dimana semakin menguntungkan dengan dukungan jumlah penduduk kelas menengah yang terus meningkat dan memiliki potensi pasar sebesar USD1,8 Triliun, bonus demografis, serta dukungan sumber daya alam yang terjamin, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto memperomosikan kawasan industri ke investor Amerika Serikat, hari ini, Jumat (19/6).
Amerika Serikat menurut Airlangga merupakan tujuan ekspor utama produk Indonsia, selain Jepang, Tiongkok dan Singapura. Namun, Indonesia masih berada di posisi keenam negara asal impor bagi Amerika Serikat, di bawah Tiongkok, Singapura, Jepang, Thailand dan Malaysia. Karenanya diharapkan, posisi Indonesia dapat menguat sebagai salah satu partner strategis di kawasan Asia dengan bertambahnya jumlah investasi ke Indonesia.
Untuk mendukung hal itu, kata Airlangga saat ini pemerintah Indonesia mendorong pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui dua cara.
“Pertama, memberikan bantuan dan dukungan akses pembiayaan. Dukungan yang diberikan termasuk bantuan peningkatan kapasitas IKM sehingga mampu menghasilkan produk yang memenuhi standar kualitas industri dan SNI. Kedua, melalui pemanfaatan teknologi informasi untuk pengembangan IKM,” terangnya dalam sesi diskusi yang juga menghadirkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong, dengan moderator Managing Director AmCham Indonesia Lin Neumann.
Untuk strategi kedua, lanjut dia, saat ini Kemenperin bekerja sama dengan JETRO Jepang dalam penyusunan database IKM. Pemerintah jugatengah membangun platform yang menghubungkan pelaku IKM dengan e-commerce untuk meningkatkan kapabilitas IKM di pasar.
“Dalam kunjungan ke Tiongkok kemarin, kami berbicara dengan Alibaba dan Huawei tentang peluang kerjasama di bidang tersebut,” terang Airlangga.
Tidak hanya itu, Kemenperin juga mendukung kebutuhan logistik untuk ekspor IKM serta memfasilitasi perusahaan startup domestik. “Pemerintah juga mendukung pembuatan arsitektur untuk platform asal luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat, yang mendukung pengembangan IKM,” tambahnya.
Sedangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa, peluang kerjasama kepada perusahaan besar asal Amerika Serikat untuk mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
“Hasilnya akan win-win bagi perusahaan maupun IKM,” ujar Enggar.
Adapun Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong berkata, hambatan bagi IKM sebelumnya adalah adanya regulasi-regulasi yang menyulitkan. Sehingga, di situlah letak pentingnya kebijakan deregulasi dan paket ekonomi.
“Strategi mengembangkan IKM adalah dengan menjadikannya bagian dari ekonomi formal. Dukungan yang diperlukan IKM, ujar Tom, antara lain dalam bentuk pelatihan, fasilitasi akses pasar, serta promosi,” terang Lembong. (Sulaiman)