NUSANTARANEWS.CO – Mengenali perubahan warna pada pisang. Pisang merupakan salah satu buah yang paling populer. Keberadaannya tidak dulit ditemukan di mana saja. Buah berwarna kuning, berbentuk panjang melengkung ini banyak digemari orang karena rasanya yang manis.
Namun pembahasan kali ini bukanlah tentang buah pisang, kandungan, manfaat dan jenis-jenisnya. Hal yang akan dibahas adalah mengenai perubahan warna pada pisang.
Ya, mungkin beratus-ratus kali ataupun ribuan kali kita menjumpai dan memakan pisang. Namun, pernahkah kita berpikir tentang perubahan warna yang terjadi pada pisang yang sering kali kita makan itu?
Siklus hidup pisang pada dasarnya memang akan mengalami perubahan warna. Mulai dari warna hijau tua saat ia masih muda, berubah menjadi kuning dan lezat hingga akhirnya berubah menjadi warna coklat yang diawali dengan bercak-bercak coklat hingga secara keseluruhan ia membusuk.
Apa yang menyebabkan perubahan warna ini?
Dijabarkan dalam Britannic, pisang seperti halnya dengan kebanyakan buah lainnya yang dalam siklusnya menghasilkan dan bereaksi dengan hormon udara yang disebut ethylene atau etilena yang membantu menandakan proses pemasakan. Buah yang belum masak biasanya memiliki warna hijau, rasa lebh asam dancenderung memiliki rona kehijauan yang menunjukkan adanya klorofil.
Saat buah bersentuhan dengan gas etilena asam atau rasa sepat pada buah muda akan mulai pecah dan menghasilkan rasa yang lebih lembut. Pigmen hijau dari klorofil juga akan mulai pecah dan berubah warna. Pada buah pisang perubahan warna tersebut perlahan menjadi kuning. Ketika rasa asam telah hilang dan penampilan permukaan buah telah berubah warna secara keseluruhan, maka artinya buah sudah bisa dinikmati.
Akan tetapi, ketika buah pisang ini didiamkan setelah melewati masa kematangannya, ia perlahan akan berubah warna lagi. Bercak-bercak coklat akan mulai muncul seiring waktu hingga akhirnya membusuk. Mengapa demikian?
Perubahan warna menuju coklat yang terjadi relatif cepat pada buah pisang dikarenakan buah ini sedikit berbeda dengan buah lainnya yang hanya menghasilkan sejumlah kecil etilena saat matang. Pisang menghasilkan etilena yang besar bahkan setelah matang. Sehingga etilene yang dihasilkan akan terus menumpuk dan menimbulkan warna kuning pisang masak memiliki bintik-bintik coklat yang dikenal dengan pencoklatan enzimatik.
Proses pencoklatan ini juga dapat dilihat pada buah yang memar atau terluka. Karena pada pisang yang rusak atau memar akan menghasilkan jumlah etilen yang lebih tinggi sehingga pemasakan dan timbul kecoklatannya akan lebih cepat dari pisang yang tidak meendapatkan memar.
Nah, dalam cara yang tradisional, biasanya orang akan menebang pisang mereka saat ia belum menguning. Tujuannya adalah agar proses penguningan atau pematangannya dilakukan lebih cepat dengan bantuan manusia. Biasanya, pisang yang telah dipanen akan dimasukkan ke dalam wadah tertutup seperti kerta, kardu dan lain sebagainya. Orang akan menunggunya 2 atau 3 hari hingga pisang tersebut menguning dalam bungkus yang mereka gunakan.
Hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah. Mengapa pisang dapat matang lebih cepat ketika dibungkus? Jawabannya adalah karena etilena terjebak di dalamnya.
Jadi, sekarang kita semua sudah paham tentang apa penyebab perubahan warna pada pisang dan bagaimana itu dapat terjadi.
Penulis: Riskiana