Berita UtamaGaya HidupOpiniTerbaru

Mengenal Produk Pembersih Yang Menjadi Andalan Ibu Rumah Tangga

Mengenal produk pembersih yang menjadi andalan ibu rumah tangga.
Mengenal produk pembersih yang menjadi andalan ibu rumah tangga/Ilustrasi foto: Penn Medicine

NUSANTARANEWS.CO – Mengenal produk pembersih yang menjadi andalan ibu rumah tangga. Produk pembersih telah menjadi andalan para ibu rumah tangga modern untuk memecahkan berbagai kekhawatiran umum seperti: kuman di meja dapur. Cukup semprotkan pembersih disinfektan ini, lalu dengan tenang memotong sayuran atau daging tanpa rasa khawatir!

Lantai kotor? Cukup bersihkan dengan cairan khusus ini dan semua kekhawatiran Anda akan hilang! Yup, racikan zat kimia ini telah memberikan kenyamanan luar biasa bagi para ibu di rumah.

Tapi, berapa banyak dari kita yang benar-benar tahu mengenai bahan pembersih super rahasia itu? Belum lagi potensi efek samping negatifnya?

Tahukah Anda bahwa untuk menciptakan aroma tertentu, seperti bau jeruk misalnya – formula pembersih tersebut mengandung lebih dari 3000 bahan kimia berbeda! Terkejut?

Saking banyaknya, maka konsumen perlu mengetahui bahan kimia berbahaya apa yang disembunyikan dalam sebuah produk pembersih.

Baca Juga:  KPU Nunukan Umumkan Waktu dan Syarat Penyerahan Dukungan Perseorangan Untuk Pasangan Calon Pada Pemilukada 2024

Nah di Amerika, menurut Kelompok Kerja Lingkungan (Environmental Working Group/EWG), produk pembersih, tidak seperti makanan atau produk perawatan pribadi, tidak diwajibkan oleh undang-undang federal untuk menampilkan daftar bahan produknya. Misalkan fakta bahwa formaldehida bukanlah sesuatu yang ingin mereka hirup – apalagi menyebar ke seluruh permukaan rumah mereka.

Sehingga tanpa keharusan untuk mengungkapkan kandungan dalam produknya, perusahaan dapat membuat formula semprotan, larutan, dan deterjen mereka dengan bahan kimia yang dibutuhkan, bahkan jika itu merugikan kesehatan.

Sementara di Uni Eropa, label produk pembersih diwajibkan mencantumkan alergen tertentu pada labelnya jika mencapai konsentrasi tertentu. Ironisnya, banyak perusahaan Amerika yang menjual produknya di pasar Eropa malah memberikan informasi ini pada label mereka, tetapi tidak di AS. Bagaimana di pasar Indonesia?

Memang sebagian besar produsen pembersih besar memposting daftar bahan kimia mereka di situs web masing-masing, tetapi detail seputar bagaimana bahan-bahan ini dapat memengaruhi kesehatan Anda tidak diberikan. Jadi konsumen perlu menjadi detektif untuk keamanannya.

Baca Juga:  KPU Nunukan Memasuki Hari Terakhir Seleksi Pembentukan Pendaftaran PPK Pada Pemilukada 2024

Produsen hanya membuat produk pembersih, dan tidak ada yang mengatakan apa-apa tentang kesehatan atau kesejahteraan manusia.

Jadi di Amerika, secara hukum sulit untuk mengetahui apa yang terkandung dalam produk pembersih atau bagaimana pengaruhnya terhadap konsumen. Tapi perlukah kita khawatir? Jawabnya: Ya!

Bayangkan, mayoritas produk pembersih rumah tangga yang paling jinak mengandung pemutih atau amonia yang merupakan bahan disinfektan. Jika Anda dalam jangka panjang menghirupnya maka dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernafasan Anda, membakar kulit jika tercampur, dan menghasilkan gas beracun yang berbahaya.

Bahkan bahan-bahan kimia berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sesuai dengan Toxic Substances Control Act of 1976 Amerika – dapat ditemukan dalam  sejumlah produk pembersih.

Menurut EWG, “Paparan jangka panjang oleh senyawa amonium kuaterner atau quats, seperti benzalkonium klorida, yang digunakan sebagai pestisida dalam pembersih antibakteri dan sebagai pelembut kain dapat menyebabkan asma pada orang yang sehat.”

Demikian pula pengawet bronopol (juga dikenal sebagai 2-bromo-2-nitropropane-1,3-diol) yang melepaskan formaldehida ke dalam produk pembersih yang mengekspos konsumen pada karsinogen – yang dapat meningkatkan risiko terkena asma.

Baca Juga:  Anton Charliyan Lantik Gernas BP2MP Anti Radikalisme dan Intoleran Provinsi Jawa Timur

Pembersih dengan keharuman tertentu bisa mengandung bahan seperti linalool dan eugenol yang merupakan alergen umum. Yang memprihatinkan adalah keberadaan ftalat, bahan kimia yang biasanya digunakan dalam wewangian, yang berpotensi mengganggu hormon.

Orang dengan asma, alergi, atau sensitif terhadap bahan kimia dapat mengalami reaksi parah yang berpotensi mengancam nyawa akibat paparan bahan kimia ini.

Dan kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia ini tidak hanya terjadi pada manusia. Saat produk ini dibuang ke saluran pembuangan, produk tersebut tidak rusak dan dapat bertahan di lingkungan laut. Hal ini membuat kehidupan laut terkena racun tingkat tinggi yang dapat merusak fungsi fisiologisnya seperti halnya manusia. (Alya)

Related Posts

1 of 3,049