Berita UtamaRubrikaTerbaru

Mengangkat Budaya Lewat Media Sosial dan Tari Tradisional: Warisan Edas

Mengangkat Budaya Lewat Media Sosial dan Tari Tradisional: Warisan Edas

NUSANTARANEWS.CO, Bogor – Mahasiswa kelas PRDC25-1SP dari LSPR Jakarta Communication and Business Institute sukses menggelar acara pembuka Warisan Edas di Kampung Seni Edas, Sindangsari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Sabtu, 1 Juni 2024.

Acara yang dimulai dengan kelas Social Media Training bersama Mr. Achmad Sultani, M.Si, dan Workshop Tari bersama Sanggar Tari Edas ini memberikan nuansa segar bagi pemeliharaan budaya lokal.

Theodore Roosevelt sebagai Ketua panitia mengaku bahwa dirinya merasa bangga dengan kelancaran kegiatan Pre-Event, sebagai acara pembuka Event Warisan Edas di Kampung Seni Edas. “Sebagai mahasiswa komunikasi LSPR, tentunya kami merasa relief karena telah menyelesaikan step awal dari tugas akhir kami dalam mata kuliah Community Development,” ungkapnya.

Terutama, lanjut Theodore adalah berkat kerja sama para panitia kelas serta antusiasme peserta dalam workshop Social Media Training bersama dosen kami, Mr. Achmad Sultani yang telah memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan skill sekaligus insight pribadi SDM kampung di media sosial, sambugnya.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar RDP Terkait Utang RSUD Nunukan

Terlebih kegiatan Workshop Tari Tunggul Kawung yang dipandu oleh Sanggar Seni Edas pimpinan Bapak Ade Suarsa yang interaktif dan mendidik, memperkuat cinta terhadap kebudayaan. “Sekali lagi, saya turut berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Sejauh ini, para peserta terlihat antusias mempelajari dan membedah lebih dalam mengenai penggunaan sosial media yang dapat membantu meningkatkan eksposur Kampung Seni Edas – seperti dijelaskan oleh Mr. Achmad Sultani mengenai peran penting media sosial dalam proses pemilihan serta pembuatan konten hingga monitoring media sosial.

Imas Nur Fatona, peserta Social Media Training dan anggota Sanggar Edas, mengaku mendapat wawasan bagaimana kita mempublikasikan sesuatu di media sosial. Yang tadinya kita hanya sekedar posting foto-foto doang tanpa caption yang dipertimbangkan seperti apa. Nah, setelah training ini banyak wawasan yang bisa kita dapat sehingga kedepannya media sosial khusus kampung seni edas itu akan lebih menarik untuk orang-orang dibaca atau dilihat orang-orang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Rapat Paripurna DPRD Sumenep: Penjelasan Bupati tentang RPJPD 2025-2045

Acara Pre-Event Warisan Edas dilanjutkan dengan Workshop Tari yang dipandu oleh Sanggar Seni Edas, mengenalkan Tunggul Kawung, tarian khas Kota Bogor yang memadukan gerakan tari dengan irama bedug.

Workshop ini dihadiri oleh 16 peserta dari berbagai komunitas tari, termasuk KKG Seni Budaya Kecamatan Cisarua, SMA Budi Mulia Bogor, SMA Wikrama dan LSPR Dance.

Udara yang panas tidak mematahkan semangat para peserta untuk mempelajari tarian Tunggul Kawung. Seluruh peserta mengikuti arahan dengan baik dan penuh semangat menunjukan bahwa minat dalam kebudayaan Indonesia masih belum sirna sepenuhnya. Tidak hanya Tunggul Kawung, peserta juga diajak untuk berkenalan dengan alat musik khas Kampung Seni Edas, Wekwok.

“Pengalaman mengikuti workshop Tari Tunggul Kawung ini sangat luar biasa. Saya terkesan dengan metode pengajaran yang interaktif. Setiap gerakan dijelaskan dengan baik sehingga saya bisa mengikuti dengan mudah. Sebelum ke praktek diberikan teori dulu mengenai sejarah dan filosofi di balik tari ini yang menambah kedalaman pemahaman saya. Terima kasih kepada penyelenggara dan instruktur yang sudah bekerja keras memberikan pengalaman belajar yang begitu berharga,” ujar salah satu peserta dari KKG Seni Budaya Kecamatan Cisarua.

Baca Juga:  Warisan Dokumenter P3GI Masuk MOWCAP UNESCO, Pj. Gubernur Adhy: Ini Dedikasi Jatim Bagi Bangsa

Warisan Edas tidak hanya sekadar acara, melainkan sebuah langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya asli Indonesia di Kampung Seni Edas. Diharapkan melalui rangkaian acara ini dapat membantu upaya Kampung Seni Edas dalam melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya Kota Bogor. (DA)

Related Posts

1 of 18