Puisi Muhammad Habibur Rohman
SUATU KETIKA
Ketika memandang halaman dan hari sedang hujan,
Daun-daun bebas bertebaran padahal angin berhembus
Pelan padahal dua jam lalu langit tenang, kukira senja akan
Merah dan tepat sekali ketika sunyi memandangku dari
Kejauhan, malam turun pelan-pelan.
(Solo, 2017)
MASA KECIL HUJAN
1/
Selalu menyenangkan
Menjadi anak kecil, pikirnya
Ia sama sekali tidak butuh payung.
Hanya teduh mata ibunya
Dan sedikit anggukan ketika ia meminta,
Tanda ia diperbolehkan.
Di sepanjang masa kecilnya, ia hanya
Butuh tertawa.
2/
Kini, bersama kenangan
Yang menitik di kedua matanya
Ia biarkan hujan di luar jendela
Makin deras mengguyur tubuhnya
( Solo, 2017)
NYAMUK DAN HUJAN
Mungkin karena hujan
Nyamuk beterbangan
Dan hinggap di lenganku
Mungkin karena hujan
Nyamuk kedinginan dan
Menghisap hangat darahku
Mungkin karena hujan
Ya, karena hujan makin deras
Dan menghanyutkana rumahmu.
(solo, 2017)
Muhammad Habibur Rohman, lahir di Lampung, penyuka musik indie dan hujan.
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: redaksi@nusantaranews.co atau selendang14@gmail.com.